Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengunjung Perpustakaan NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2023 berada pada posisi 24 nasional. Skor TGM NTB sebesar 65,58 poin, berada dalam kategori sedang.

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB Amir mengatakan rendahnya minat baca karena buku-buku yang ada di perpustakaan NTB kebanyakan koleksi lama. Ia menyebut jumlah koleksi buku di perpustakaan NTB sebanyak 60 ribu eksemplar.

"Mayoritas buku lama di perpustakaan NTB. Koleksi kita sekitar 60 ribu buku," kata Amir saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (20/7/2024).

1. Anggaran minim

Gedung Perpustakaan NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Amir mengatakan bahwa anggaran untuk pengadaan buku-buki baru sangat minim. Keterbatasan anggaran hampir sama di di semua organisasi perangkat daerah (OPD) karena anggaran diprioritaskan untuk yang lain.

"Kalau diukur dari kebutuhan, dukungan anggaran masih sangat jauh. Sehingga dalam beberapa tahun kami belum bisa mengadakan buku-buku baru," tambah Amir.

Kalaupun ada pengadaan buku baru, anggarannya bersumber dari dana pokir anggota DPRD NTB. Anggota DPRD NTB yang punya perhatian dalam peningkatan literasi atau minat baca mengalokasikan anggaran untuk pengadaan buku bagi masyarakat atau konstituennya.

"Namun buku-buku itu diserahkan ke masyarakat atau konstituen, tidak untuk koleksi perpustakaan," tuturnya.

Amir menyebutkan jumlah koleksi buku di Perpustakaan NTB dan seluruh perpustakaan di kabupaten/kota sebanyak 2,166 juta buku. Sementara, jumlah penduduk NTB saat ini sebanyak 5,4 juta jiwa.

Idealnya, satu penduduk membaca tiga buku dalam setahun. Sehingga, NTB masih kekurangan sekitar 9 juta buku. "Idealnya dalam satu tahun dalam pengadaan buku cetak dan elektronik paling tidak Rp1 miliar," kata Amir.

2. Pengunjung perpustakaan semakin menurun

Pengunjung Perpustakaan NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Amir mengungkapkan kunjungan ke perpustakaan cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 1990-an, kunjungan ke perpustakaan NTB mencapai 1.000 orang per hari. Namun, sekarang kunjungan hanya sekitar 250 - 300 orang per hari.

Pada 2023 lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB mencatat jumlah pengunjung sebanyak 48.000 orang. Saat ini, pengunjung perpustakaan NTB lebih banyak mahasiswa dan pelajar.

"Terutama mahasiswa yang memerlukan buku dan layanan internet gratis beserta fasilitasnya seperti komputer. Mereka lebih kepada penyelesaian tugas skripsi, tesis maupun tugas harian yang diberikan dosen mereka," jelas Amir.

Amir mengatakan pihaknya terus mengupayakan kunjungan ke perpustakaan terus meningkat di tengah tantangan perkembangan teknologi dan informasi yang makin pesat. Salah satunya membuka layanan perpustakaan digital NTB e-lib.

3. Atasi kekurangan koleksi dengan Gerakan Hibah Sejuta Buku

ilustrasi buku novel (instagram.com/kedai_pataba)

Dalam mengatasi kekurangan koleksi buku di Perpustakaan NTB, Amir mengatakan pihaknya membuat Gerakan Hibah Sejuta Buku. Ia mengatakan banyak masyarakat yang peduli dengan gerakan ini, kemudian memberikan sumbangan buku yang layal dipakai.

"Bahkan ada buku baru yang disumbangkan ke kami seperti Bank NTB Syariah, Bank Indonesia, dan lembaga-lembaga lain," terangnya.

Saat ini, tambah Amir, gedung perpustakaan NTB sudah dibangun yang baru. Tetapi masih membutuhkan fasilitas lainnya agar pengunjung lebih nyaman. Misalnya, rak-rak buku dan interior ruangan.

"Masih kurang rak-rak buku, masih rak lama. Sehingga untuk kenyamanan di dalam masih belum bisa mencapai kenyamanan optimal. Kita juga butuh interior supaya masyarakat tertarik," tandasnya.

Editorial Team