ilustrasi musim kemarau (freepik.com/jcomp)
BMKG Stasiun Klimatologi NTB menjelaskan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juni 2024 secara umum dalam kategori rendah yaitu 0-50 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Juni 2024 di wilayah NTB umumnya didominasi kategori bawah normal.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Ni Made Adi Purwaningsih mengatakan curah hujan tertinggi di pos hujan Lenek Duren, Kabupaten Lombok Timur sebesar 78,5 mm/dasarian.
Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) provinsi NTB umumnya bervariasi mulai dari kategori sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan) hingga ekstrem lanjang yaitu di atas 60 hari tanpa hujan. Pihaknya mencatat HTH terpanjang terjadi di Pos Hujan Sape, Kabupaten Bima sepanjang 69 hari.
Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi waspada dan awas di beberapa daerah di NTB.
Daerah level awas kekeringan di NTB, antara lain Kecamatan Kilo dan Pajo Kabupaten Dompu. Kemudian Kecamatan Belo, Lambitu, Palibelo, Sape Kabupaten Bima, Kecamatan Raba Kota Bima, Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, Kecamatan Bayan Lombok Utara, Kecamatan Labuhan Badas, Unter Iwes Kabupaten Sumbawa dan Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat.
Sedangkan daerah yang masuk level waspada kekeringan berada di Kecamatan Huu, Manggalewa, Woja Kabupaten Dompu. Selanjutnya, Kecamatan Sanggar dan Soromandi Kabupaten Bima, Kecatatan Sekotong Lombok Barat, Kecamatan Praya Barat dan Pujut Lombok Tengah.
Selain itu, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Keruak, Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sikur, dan Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.
Kemudian Kecamatan Gangga Lombok Utara, Kecamatan Alas, Buer, Empang, Moyo Utara, dan Rhee Kabupaten Sumbawa dan Kecamatan Brang Ene, Brang Rea, Maluk Kabupaten Sumbawa Barat.