Kepala Desa Borok Toyang, Suparman (IDN Times/Ruhaili)
Kepala Desa Borok Toyang, Suparman mengatakan, keunggulan desanya sehingga terpilih masuk lima besar Nasional karena keberadaan Lembaga Sosial Desa(LSD) yang dibentuk satu tahun lalu. Keberadaan Lembaga tersebut, memberikan dampak positif dalam perlindungan PMI.
Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh LSD. Di antaranya sosialisasi migran aman, pembinaan keluarga PMI, terutama kepada anak-anak PMI. Karena sasaran lomba ini ialah keluarga PMI sendiri. Mengingat anak-anak PMI yang ditinggal selama ini terkesan ditelantarkan.
Selain itu, fokus pembinaan yang dilakukan LSD Borok Toyang ialah istri PMI. Sebab di desa borok Toyang banyak kasus perceraian terjadi karena ditinggal pergi merantau oleh suaminya. Sehingga yang paling terdampak ialah anak-anak.
“Pembinaan yang kami lakukan bersama LSD ialah melakukan sosialisasi, untuk memberikan pemahaman kepada istri PMI bagaimana cara mengurus rumah tangga ketika ditinggal suami. Kita berikan pemahaman cara merawat diri, berkomunikasi dan lainnya, ”ujarnya.
Berdasarkan hasil pendataan pada tahun 2025 ini, jumlah PMI yang ada di Desa Borok Toyang sebanyak 458 orang dan 24 orang diantaranya perempuan, dengan negara tujuan didominasi ke negara Malaysia.
Untuk meminimalisir pemberangkatan PMI secara ilegal, Pemdes Borok Toyang juga memperketat rekomendasi keluar negeri dan berkoordinasi dengan Disnakertrans Lotim. Termasuk memastikan bahwa tekong atau calo yang merekrut mereka resmi dan memiliki job order.
“Saat mengurus izin kita juga minta supaya calonya juga dihadirkan. Kalau tidak dihadirkan kita tidak berikan izin. Makanya kami terkesan mempersulit masyarakat untuk keluar negeri. Tapi ini sebagai bentuk perlindungan PMI kita,” katanya.