Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi TKP (pexels.com/katwilcox)
Ilustrasi TKP (pexels.com/katwilcox)

Kupang, IDN Times - Hafis Alsyahrul (13), seorang anak laki-laki, tewas tersengat listrik di kawasan Pemakaman Kristen Hambala, Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa ini menghebohkan warga sekitar.

Kapolres Sumba Timur AKBP, Gede Harimbawa menyebut kejadian pada 26 juli 2025 ini berawal terjadi ketika anak asal Kampung Got, Kelurahan Matawai ini mengejar layangan yang putus.

1. Kronologis kejadian

ilustrasi tiang listrik (istockphoto.com/chinaface)

Mulanya anak ini sedang membuat kandang ayam bersama rekannya, Fadil (13) di rumah orangtua Fadil. Tak lama kemudian teman-teman mereka yang lain berlari mengejar sebuah layangan yang putus. Keduanya pun langsung ikut mengejar dengan beberapa teman lainnya.

"Tapi layangan tersebut tersangkut di tiang listrik yang berada di tengah area pemakaman," jelas Gede, Selasa (28/7/2025).

Hafis pun memanjat tiang listrik itu. Fadil mengaku sudah memperingatkannya namun Hafis tetap memanjat.

"Anak ini tersengat arus listrik bertegangan tinggi saat mencapai bagian atas dan menyentuh area traves lalu terjatuh ke tanah dalam kondisi terluka parah dengan luka bakar," jelasnya lagi.

2. Sempat dibawa ke rumah sakit

ilustrasi infus (unsplash.com/Hiroshi Tsubono)

Ayah Fadil, Abubakar Sola Masriki, pun mendengar jeritan ketakutan anak-anak yang terkejut dengan kejadian tersebut. Ia bergegas dengan berlari secepatnya ke lokasi pemakaman itu dan menemukan Hafis sudah terkapar.

"Saat itu korban masih bernafas dan Ia segera membawanya ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dengan bantuan warga," sambung Gede.

Namun beberapa saat kemudian nyawa Hafis tak bisa diselamatkan lagi setelah sempat mendapat pertolongan medis.

3. Imbauan untuk orangtua

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Kapolres Sumba Timur ini menyampaikan belasungkawa dan juga meminta agar para orang tua juga aktif mengawasi anak-anak mereka saat bermain di luar rumah.

"Ini adalah musibah yang menggugah kita semua. Kami imbau seluruh orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas anak-anaknya terutama di luar rumah dan di sekitar tempat yang memiliki potensi bahaya, seperti tiang listrik dan instalasi lainnya," ujarnya.

Menurutnya penting juga untuk mengedukasi anak-anak tentang bahaya kelistrikan sejak dini, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Editorial Team