Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250909-WA0021.jpg
Ilustrasi banjir akibat hujan lebat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan 2025/2026 di wilayah NTB lebih panjang dibandingkan sebelumnya. Awal musim hujan 2025/2026 di wilayah NTB diprediksi terjadi pada dasarian III Oktober hingga dasarian III November.

Sedangkan puncak musim hujan di wilayah NTB diprediksi pada Desember 2025 hingga Februari 2026. Kepala BMKG Stasiun Klimatologi NTB Nuga Putrantijo menjelaskan kondisi dinamika atmosfer berpotensi menyebabkan awal musim hujan lebih cepat di wilayah NTB.

"Kondisi-kondisi dinamika atmosfer terkini mengindikasikan masuknya awal musim hujan 2025/2026 di NTB berpotensi akan lebih cepat dibandingkan normalnya, dan diprediksi sebagian wilayah NTB akan mengalami musim hujan dengan durasi yang lebih panjang dari normalnya," kata Nuga di Mataram, Selasa (23/9/2025).

1. Kondisi dinamika atmosfer terkini

Ilustrasi hujan lebat di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menjelaskan wilayah NTB diprediksi memasuki musim hujan 2025/2026 pada bulan Oktober dasarian III hingga bulan November dasarian III 2025. Jika dibandingkan dengan kondisi rata-ratanya, awal musim hujan 2025/2026 wilayah NTB cenderung maju satu dasarian dibandingkan normalnya.

Berdasarkan prediksi dinamika atmosfer terkini, kondisi ENSO saat ini dalam posisi metral dan diprediksi tetap bertahan netral hingga awal tahun 2026. Kemudian kondisi suhu muka laut di sekitar perairan NTB saat ini terpantau dalam kondisi hangat dan diprediksi akan akan didominasi oleh normal hingga anomali positif atau lebih hangat dengan kisaran nilai +0.5 hingga +2.0 °C hingga Maret 2026.

Selain itu, angin timuran masih mendominasi hingga bulan Oktober 2025. Selanjutnya angin baratan diprediksi mulai aktif yang akan membawa udara yang relatif basah pada bulan November dan Desember 2025.

2. Awal musim hujan pada masing-masing wilayah di NTB

Ilustrasi banjir akibat hujan lebat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Nuga merincikan prediksi awal musim hujan pada masing-masing wilayah di NTB. Pada bulan Oktober dasarian III meliputi NTB 1 yaitu Kota Mataram, Sebagian Lombok Barat Bagian Tengah, Sebagian Kecil Lombok Utara Bagian Selatan, Sebagian Kecil Lombok Tengah Bagian Tengah. Kemudian NTB 8 yaitu sebagian kecil Lombok Barat bagian timur, dan sebagian Lombok Tengah bagian tengah dan selatan, dan NTB 10 yakni sebagian kecil Lombok Barat Bagian Utara, Sebagian Lombok Tengah, Bagian Utara, Sebagian Kecil Lombok Timur Bagian Barat, Sebagian Kecil Lombok Utara Bagian Selatan.

Pada bulan November dasarian I meliputi NTB 2 yaitu sebagian kecil Lombok Utara bagian tengah, NTB 13 yaitu sebagian Sumbawa bagian utara dan tengah, NTB 14 yakni sebagian Sumbawa bagian tengah, sebagian kecil Sumbawa Barat bagian timur dan Utara. Kemudian NTB 16 yaitu sebagian Sumbawa bagian selatan, NTB 17 yakni sebagian Sumbawa bagian tengah selatan dan Timur, sebagian kecil Dompu bagian selatan, NTB 21 yaitu sebagian kecil dompu bagian utara, sebagian Bima bagian utara.

Pada bulan November dasarian II meliputi NTB 3 yaitu sebagian Lombok Utara bagian utara, sebagian kecil Lombok Timur bagian utara, NTB 4 yaitu sebagian kecil Lombok Utara bagian tengah, sebagian kecil Lombok Timur bagian utara dan NTB 5 yakni sebagian Lombok Timur bagian tengah dan Utara. Selanjutnya, NTB 6 yaitu sebagian Lombok Timur bagian timur, NTB 7 yaitu sebagian kecil Lombok Tengah bagian selatan dan timur, sebagian kecil Lombok Timur bagian selatan.

Kemudian NTB 9 yaitu sebagian Lombok Barat bagian selatan, dan sebagian kecil Lombok Tengah bagian selatan, NTB 11 yaitu sebagian kecil Sumbawa bagian barat, sebagian Sumbawa Barat bagian barat. Kemudian NTB 12 yakni sebagian Sumbawa bagian utara, NTB 15 yaitu sebagian sumbawa Barat bagian selatan dan Timur, sebagian kecil Sumbawa bagian timur, NTB 18 yakni sebagian kecil sumbawa bagian utara dan Timur, NTB 20 yaitu sebagian kecil Dompu bagian utara, sebagian Bima atas bagian tengah dan Utara, dan NTB 24 yaitu sebagian Dompu bagian utara, sebagian Bima bawah bagian utara.

Pada bulan November dasarian III meliputi NTB 19 yaitu sebagian kecil Dompu bagian tengah, sebagian kecil Bima atas bagian selatan, NTB 22 yaitu sebagian kecil dompu bagian selatan, sebagian kecil Bima bawah bagian selatan. Kemudian NTB 23 yaitu sebagian Dompu bagian tengah dan Timur, sebagian Bima bawah bagian timur selatan dan tengah, NTB 25 yakni Kota Bima, sebagian Bima bagian utara), NTB 26 yakni sebagian kecil Kota Bima bagian selatan, sebagian Bima bagian tengah dan Selatan dan NTB 27 yaitu sebagian Bima bagian selatan dan Timur.

3. Durasi musim hujan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa

Air meluap akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Nuga menambahkan bahwa puncak musim hujan diprediksi pada umumnya terjadi pada Desember 2025 – Februari 2025. Perbandingan puncak musim Hujan 2025/2026 di wilayah NTB pada umumnya maju dan sama dibandingkan dengan kondisi normalnya.

Dia mengatakan durasi durasi musim hujan di Pulau Lombok diprediksi umumnya berlangsung selama 14 - 19 dasarian. Sedangkan di Pulau Sumbawa diperkirakan selama 13 - 18 dasarian.

"Secara umum durasi musim hujan 2025/2026 diprakirakan sama hingga lebih panjang dibandingkan dengan normalnya," ungkap Nuga.

Pihaknya merekomendasikan pada periode peralihan musim, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Kemudian, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan banjir dan tanah longsor diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan pada saat periode puncak musim hujan, terutama di wilayah yang sering mengalami banjir dan tanah longsor.

Editorial Team