Barista kopi di salah satu coffee shop di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Areka megatakan untuk membuka bisnis kopi tidak perlu modal yang besar. Dengan modal Rp1 juta, anak muda sudah bisa memulai bisnis kedai kopi. Jika punya modal Rp1 juta, tinggal membeli kopi yang sudah diroasting atau kopi bubuk.
"Tinggal diseduh, beli gelas, siapkan tempat," katanya.
Namun, jika punya modal Rp5 juta, bisa digunakan untuk membeli mesin grinder kopi seharga Rp1,5 juta sampai Rp2 juta. Harga mesin grinder kopi yang paling mahal bisa mencapai Rp300 juta.
"Kalau mau buka bisnis kopi tak mesti modal besar. Rp1 juta saja sudah bisa buka bisnis kopi. Bisa buka lapak kopi, angkringan, kedai kopi dan coffee shop. Bisnis kopi ini marketnya beda-beda dari orang tua sampai anak muda. Karena hampir semua orang suka kopi, baik laki-laki atau perempuan," tutur Areka.
Ia mengajak anak muda NTB yang baru lulus SMA/SMK dan perguruan tinggi membuka usaha dalam bisnis kopi. Karena peluangnya di NTB sangat terbuka lebar.
Salah seorang pengunjung coffee shop Nona Suka di Kota Mataram, Emi Kusuma menuturkan dalam seminggu dirinya lima kali menghabiskan waktu untuk nongkrong di coffee shop. Selain nongkrong, Emi juga nyaman bekerja dari kafe atau coffee shop.
"Selain kopinya yang segar, harganya juga murah cuma Rp10 ribu. Kalau kopi hangat harganya Rp8 ribu. Kalau kopi es Rp10 ribu," kata Emi.
Nongkrong dan kerja dari kafe menjadi gaya hidup anak muda di Kota Mataram. Ia menyebut di coffee shop Nona Suka, banyak mahasiswa dan pegawai kantoran yang nongkrong sambil menikmati kopi.