Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Demo mahasiswa Unram menyoroti biaya pendaftaran PMB jalur mandiri yang naik dua kali lipat. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Seratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Rektorat Universitas Mataram (Unram), Rabu (21/6/2023). Demonstrasi mahasiswa tersebut merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya, dimana mahasiswa dan petugas pengamanan kampus sempat baku hantam dan viral di media sosial.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram Martoni Ira Malik dikonfirmasi IDN Times, Kamis (22/6/2023) mengatakan mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan kepada Rektor Unram Prof. Bambang Hari Kusumo. Salah satunya mengenai biaya pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Jalur Mandiri yang naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun ini, biaya pendaftaran PMB Jalur Mandiri di Unram sebesar Rp500 ribu. Terjadi kenaikan dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar Rp250 ribu.

1. 13 tuntutan mahasiswa kepada Rektor Unram

Ketua BEM Unram Martoni Ira Malik. (dok. Istimewa)

Martoni menyebutkan ada 13 tuntutan yang disampaikan kepada Rektor Unram. Adapun 13 tuntutan tersebut, yaitu:

1. Mendesak Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk secepatnya menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang telah dialami oleh mahasiswi di dalam dan di luar kampus Universitas Mataram
2. Hapus Pembayaran Iuran Pengembangan Institusi (IPl) di Universitas Mataram
3. Berikan kejelasan dan keterbukaan dalam penentuan grade UKT Mahasiswa
4. Menuntut dan mendesak pihak rektorat untuk mengadakan perbaikan terhadap sarana dan prasarana kampus. Antara lain pengadaan fasilitas tes TOEFL di semua fakultas, berikan izin penggunaan sertifikat tes TOEFL dari luar Universitas Mataram serta memprioritaskan mahasiswa Unram untuk tes TOEFL di PUBA. Kemudian pengadaan buku-buku baru di UPT Perpustakaan Universitas Mataram dan menuntut pembangunan sekretariat ORMAWA yang belum memiliki sekret baik di tingkat Fakultas maupun Universitas.
5. Lakukan penyesuaian biaya tes PMB jalur mandiri dan tes kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua/wali dan gratiskan bagi mahasiswa yang tidak mampu, serta kembalikan uang calon mahasiswa baru yang sudah mendaftar.
6. Kaji ulang implementasi MBKM di Unram serta perjelas pembiayaan akomodasi mahasiswa MBKM dan pencairan insentif apresiasi terhadap proposal PKM Mahasiswa yang sudah dijanjikan.
7. Menuntut supaya meratanya pemberlakuan jam malam kegiatan mahasiswa dalam ruang lingkup Universitas Mataram.
8. Stop pungli dari segala lini di Universitas Mataram terhadap mahasiswa.
9. Birokrasi kampus bersama pihak Satpam hentikan tindakan kriminalisasi dan pembungkaman ruang demokrasi di lingkungan Universitas Mataram.
10. Mendesak Rektorat untuk membuat POB bagi ORMAWA di tingkat Universitas Mataram
11. Berikan subsidi bagi mahasiswa yang melakukan KKN
12. Perjelas penerapan IKU beserta alur administrasinya untuk kegiatan mahasiswa di Universitas Mataram.
13. Menuntut serta mendesak pihak kampus untuk melakukan perbaikan sekaligus peningkatan kualitas layanan kemahasiswaan serta permudah alur administrasi cek kesehatan untuk keperluan akademik mahasiswa dan memberikan kemudahan dalam pelayanan birokrasi kampus.

2. Konsultasikan ke Mendikbudristek

Penandatanganan kerja sama antara Unram dan Murdoch University Australia (Antara)

Sementara itu, Rektor Unram Prof. Bambang Hari Kusumo menjawab tuntutan mahasiswa mengenai biaya pendaftaran PMB jalur mandiri yang naik dua kali lipat. Kenaikan biaya pendaftaran PMB jalur mandiri menjadi Rp500 ribu berdasarkan regulasi terbaru yaitu PP No. 22 Tahun 2023.

Bambang mengatakan akan berkonsultasi ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Perguruan Tinggi (Mendikbudristek) sebagai atasannya. Apakah boleh tidak menerapkan PP tersebut.

"PP itu di atas peraturan menteri, jenjangnya lebih tinggi dari peraturan menteri apalagi peraturan rektor. Sehingga kita tidak boleh melanggar PP. Maka saya harus konsultasi ke atasan saya ke menteri untuk mengecek apakah PP ini boleh atau tidak kami terapkan di Unram," kata Bambang.

3. Tidak tolerir kekerasan seksual di kampus

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Bambang juga menjawab tuntutan mahasiswa terkait tindak kekerasan seksual di kampus. Ia mengatakan punya semangat dengan mahasiswa, tidak mentolerir kekerasan seksual di kampus.

"Tidak ada yang namanya kekerasan seksual di dalam kampus. Di zaman saya terbentuk Satgas PPKS. Universitas Mataram satu dari beberapa perguruan tinggi yang telah membentuk Satgas PPKS. Yang melanggar itu sedang kami proses," terangnya.

Ia juga menegaskan orang yang paling depan melawan pungutan liar (pungli) di dalam kampus. Ia mengatakan idealismenya tidak akan pernah luntur sejak menjadi aktivis hingga saat ini. Bambang mengungkapkan Unram saat ini masuk 15 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Di Indonesia Timur, hanya Unram dan Universitas Hasanuddin Makassar yang masuk 15 besar nasional. "Saya membangun Unram bukan untuk mencari kekayaan. Saya membangun Unram dengan jiwa raga saya," tandasnya.

Editorial Team