Ketua Komisi V DPRD NTB Lalu Hadrian Irfani. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Terpisah, Ketua Komisi V DPRD NTB Lalu Hadrian Irfani mengatakan program beasiswa luar negeri disetop karena keterbatasan anggaran daerah. Namun ia memastikan masih dialokasikan anggaran untuk mahasiswa yang sedang menuntaskan studi di luar negeri.
"Tahun depan konsepnya penyehatan APBD. APBD kita sehat dulu baru kita lanjutkan," kata Hadrian di Kantor DPRD NTB, Senin (20/11/2023).
Ia menjelaskan alasan tidak dilanjutkannya program beasiswa ke luar negeri. Salah satunya karena pada tahun depan ada pemilu dan pilkada yang membutuhkan anggaran cukup besar. Selain itu, Pemprov NTB harus menuntaskan utang yang belum terbayarkan.
Hadrian menyoroti soal kontribusi lulusan atau alumni beasiswa NTB yang dikirim ke luar negeri. Jangan sampai setelah mereka dibiayai dari anggaran daerah, kemudian bekerja untuk daerah dan negara lain.
"Sampai hari ini kita belum tahu di mana mereka ditempatkan dan sumbangsih mereka kepada daerah apa. Jangan sampai dana daerah terbuang percuma. Mereka berangkat dibiayai daerah, tetapi setelah tamat mereka kerja di luar negeri atau daerah lain," katanya.
Pada 2023, Pemprov NTB mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk program beasiswa. Dengan anggaran yang mencapai puluhan miliar setiap tahun, menurutnya alumni program beasiswa NTB harus berkontribusi bagi daerah
"Untuk apa daerah keluarkan duit Rp40 miliar membiayai mereka kuliah tetapi mereka bekerja untuk daerah atau negara lain, kan percuma," kata Ketua DPW PKB NTB ini.
Komisi yang membidangi masalah pendidikan ini juga mengaku sampai hari ini belum mendapatkan data-data penerima beasiswa NTB. Berulangkali pihaknya meminta data ke Brida NTB dan Dinas Dikbud NTB tetapi belum diberikan. Pasalnya ada kecurigaan penerima beasiswa NTB ini ada yang merupakan orang terdekat pejabat.
"Itu kurang tahu saya. Saya sampai hari ini belum dapat datanya walaupun berkali-kali saya minta. Sering saya minta waktu rapat dengan Dinas Dikbud dan Brida. Sampai hari ini belum ada datanya," tandas Hadrian.