Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Install
For
You

Basarnas Hentikan Pencarian, 3 Korban Banjir Nagekeo Belum Ditemukan

Putra Bali Mula
Polisi membantu warga melintasi jalur pasca longsor dan banjir di Nagekeo, NTT. (Dok Humas Polres Nagekeo)
Polisi membantu warga melintasi jalur pasca longsor dan banjir di Nagekeo, NTT. (Dok Humas Polres Nagekeo)

Kupang, IDN Times - Operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, resmi dihentikan. Penghentian ini dilakukan setelah tujuh hari operasi berjalan dan berdasarkan kesepakatan bersama antara BASARNAS Maumere dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan keluarga korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere, Fathur Rahman, menyatakan pencarian para korban dilakukan pascabencana Senin (8/9/2025).

1. Pihak keluarga setuju

Kepala Basarnas Maumere Fathur Rahman mengumumkan operasi pencarian korban dihentikan. (Dok Basarnas Maumere)

Penghentian operasi ini, jelasnya, mengacu pada Peraturan Perundangan-undangan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Setelah tujuh hari pencarian itu pihak keluarga pun menyetujuinya penghentian operasi itu.

"Operasi SAR ini kami hentikan hari ini setelah tujuh hari kami lakukan bersama tim gabungan. Pihak keluarga juga sudah ikhlas dan setuju untuk menghentikan pencarian," ujar Fathur Rahman.

Sebelumnya Basarnas hanya menemukan Achiles Agustinus Busa Jago, seorang anak laki-laki berusia 13 bulan yang hilang akibat banjir tersebut. Achilles ditemukan pada Kamis (11/9/2025).

Sementara korban hilang lainnya ialah

  • Mariano Tom Busa Jago (29 Tahun), asal Desa Sawu.

  • Sebastiana So’o (42 Tahun), asal Desa Sawu

  • Desiderius Geraldi (14 bulan), asal Desa Sawu.

Kemudian korban jiwa lainnya ialah :

  • Elgius Sopi Bela (35 Tahun), asal Desa Sawu

  • Fancelina Meli Boa (60 Tahun), asal Desa Sawu

  • Maria Kondriani F. Nua (6 Bulan), asal Desa Sawu

  • Agustinus Lena asal Desa Lokalaba.

  • termasuk Achiles Agustinus Busa Jago (13 Bulan), asal Desa Sawu.

2. Pencarian bisa diaktifkan lagi

Petugas mengevakuasi balita korban jiwa banjir Nagekeo, NTT. (Dok Basarnas Maumere)

Lebih lanjut, Fathur menegaskan pemantauan di lokasi tetap berjalan dan pencarian dapat kembali diaktifkan bila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban lainnya.

"Jika di kemudian hari ditemukan tanda-tanda korban, kami siap mengaktifkan kembali operasi," tegas Fathur.

Sementara itu, pemerintah daerah dan aparat desa akan melanjutkan pencarian secara mandiri bersama masyarakat setempat.

"Meskipun operasi SAR dihentikan, kami meminta pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan melaporkan jika ada temuan baru," tutup Fathur.

3. Wagub nyatakan 8 orang jadi korban jiwa

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, memberi keterangan usai audiensi dengan para pendemo dari sopir pikap Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyatakan total 8 korban jiwa dari bencana ini ditambah dengan kerusakan berbagai infrastruktur di Nagekeo.

"Dari data, ada 8 orang korban jiwa, 5 sudah ditemukan, 3 belum. Kita semua berdoa agar korban lainnya bisa ditemukan oleh tim penyelamat,” ucapnya saat memimpin apel bersama ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Senin pagi (15/9/2025).

Ia mengaku telah meninjau lokasi kerusakan dan menyebut pemda akan mengupayakan mitigasi dan berbagai bantuan dapat cepat tersalurkan bagi para korban terdampak.

"Kita berdoa agar semuanya tertangani dengan baik,” jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Susuri Sungai, Tim SAR Akhirnya Temukan Jasad Balita Korban Banjir Nagekeo
Topics
banjirMeninggal DuniaBencana AlambasarnasNTTNusa Tenggara TimurClimate Changelongsor

Editorial Team

EditorLinggauni -

Tonton lebih seru di