Banjir Terjang Sekotong Lombok Barat, Akses Jalan Provinsi Putus

Lombok Barat, IDN Times - Bencana banjir menerjang Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (1/1/2025) pukul 12.00 WITA. Banjir mengakibatkan terputusnya akses jalan provinsi di Perbatasan Dusun Sloding dan Dusun Blongas Desa Buwun Mas.
Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi menjelaskan banjir disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah kecamatan Sekotong dan sekitarnya. "Banjir juga merendam permukiman warga. Datanya masih dalam proses pendataan," kata Ahmadi.
1. Jalan putus mendesak ditangani
Ahmadi mengatakan penanganan jalan provinsi yang putus di Perbatasan Dusun Slodong dan Dusun Blongas atau ruas jalan Pelangan-Simpang Kombang sangat mendesak ditangani. Dia menjelaskan telah dilakukan koordinasi dengan BPBD Lombok Barat dan stakeholder terkait.
BPBD Lombok Barat juga melakukan asesmen, melakukan pelaporan dan diseminasi. Saat ini, kata Ahmadi, kondisi sudah kondusif. "Kebutuhan mendesak adalah penanganan darurat untuk jalan peovinsi yang terputus akibat banjir," ujar Ahmadi.
2. Banjir juga terjang wilayah Lombok Tengah
Sehari sebelumnya, bencana banjir dan angin kencang menerjang Desa Beleka, Desa Semoyang, dan Desa Ganti Kecamatan Praya Timur serta Desa Saba Kecamatan Janapria Lombok Tengah. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi dari siang hingga sore di wilayah Praya Timur dan sekitarnya.
Sehingga mengakibatkan air sungai meluap sampai menutupi jembatan dan masuk ke permukiman warga. Akibat kejadian itu, 34 rumah warga rusak akibat angin kencang. Korban banjir dan angin kencang membutuhkan air mineral, terpal, beras, selimut, mi instan.
3. BMKG ingatkan curah hujan awal 2025 masih tinggi
Sementara, Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Angga Permana mengatakan pada dasarian I Januari 2025 (1 – 10 Januari 2025) terdapat peluang curah hujan di atas 100 mm/dasarian di sebagian besar wilayah di Provinsi NTB dengan probabilitas 60% hingga 90%.
Terdapat pula peluang curah hujan di atas 150 mm/dasarian yang terjadi di sebagian Lombok Timur bagian Barat, sebagian kecil Sumbawa dan Tambora dengan probabilitas 40% - 60%.
Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi curah hujan tinggi dengan level waspada yaitu di Kwcamatan Sanggar Kabupaten Bima, Kecamatan Narmada Lombok Barat Narmada.
Kemudian Kecamatan Batuliang, Batuliang Utara, Kopang, Praya, Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah, Kecamatan Aikmel, Kecamatan Masbagik, Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Pringgasela, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun, Kecamatan Sikur, Kecamatan Suela, Kecamatan Suralaga, Kecamatan Terara, Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.
Selanjutnya, Kecamatan Bayan, Gangga, Kayangan, Tanjungombok Utara, Kecamatan Labuhan Badas, Plampang Kabupaten Sumbawa. Kemudian untuk indikasi curah hujan tinggi dengan level siaga yaitu di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu dan Kecamatan Tambora Kabupaten Bima.
Angga menjelaskan saat ini wilayah NTB masih dalam periode puncak musim hujan. Dia mengatakan adanya potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang, sehingga masyarakat diimbau agar berhati-hati ketika di luar rumah serta diharapkan tidak membuang sampah pada saluran air dan membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan terjadi.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba, khususnya pada periode peralihan musim seperti sekarang ini," ujarnya.