Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jembatan putus akibat banjir di kecamatan Suela, Lotim.
Jembatan putus akibat banjir di kecamatan Suela, Lotim, NTB, Rabu (19/11/2025). (dok. BPBD NTB)

Mataram, IDN Times - Bencana banjir menerjang tiga desa pada dua kecamatan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 14.00 WITA. Banjir menerjang Desa Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya serta Desa Perigi dan Puncak Jeringo Kecamatan Suela, Lotim.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD NTB melaporkan sebanyak 313 KK atau 1.164 jiwa warga terkena dampak. Selain itu, satu jembatan penghubung antardesa putus diterjang banjir.

1. Akibat hujan dengan intensitas tinggi

Banjir merendam rumah warga di Desa Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya Lotim, Rabu (19/11/2025). (dok. BPBD NTB)

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi mengatakan bencana banjir yang menerjang tiga desa pada dua kecamatan di Lotim akibat curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Pringgabaya.

Banjir itu menyebabkan 313 KK atau 1.164 jiwa terdampak di Dusun Turingan, Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya. "Di Kecamatan Suela, satu jembatan Aik Bete mengalami kerusakan," kata Ahmadi.

2. Kebutuhan mendesak mesin sedot air dan air bersih

Petugas BPBD menyedot air yang merendam rumah warga. (dok. BPBD NTB)

Dia menjelaskan BPBD NTB telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Timur dan stakeholder terkait. BPBD NTB juga melakukan persiapan pendampingan logistik, peralatan dan personil ke Kabupaten Lombok Timur.

Selain itu, anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Lombok Timur sedang melakukan asesmen dampak bencana ke lokasi. BPBD Lombok Timur juga berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa. Ahmadi menyebutkan kebutuhan mendesak saat ini adalah mesin sedot air dan air bersih bagi warga terdampak.

3. Waspada curah hujan tinggi dalam 10 hari ke depan

Jembatan yang putus akibat banjir di kecamatan Suela Lotim, Rabu (19/11/2025). (dok. BPBD NTB)

Berdasarkan informasi dari BMKG, kata dia, saat ini sebagian wilayah NTB sudah memasuki periode musim hujan dan sebagian lainnya masih dalam periode peralihan musim. Dia mengatakan potensi hujan cukup signifikan dalam 10 hari mendatang.

Sehingga masyarakat diimbau agar memperhatikan kebersihan dan debit air di wilayah aliran sungai. "Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi hujan ekstrem dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba," kata dia.

Editorial Team