Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik, NTB Target Nol Emisi Karbon 2050

Mataram, IDN Times - Pemerintah menargetkan 13 juta motor listrik hilir mudik di jalanan pada tahun 2030 sesuai roadmap atau peta jalan net zero emission (NZE) 2060. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan program industrialisasi, sejak akhir 2018, mulai mengembangkan kendaraan listrik.
Saat ini, ada ratusan sepeda listrik buatan Industri Kecil Menengah (IKM) lokal yang telah beredar di NTB. NTB sendiri menargetkan net zero emission atau emisi nol karbon 10 tahun lebih cepat dibandingkan nasional, yaitu pada tahun 2050.
Pada tahun 2022, NTB telah membangun ekosistem kendaraan listrik. Sebanyak 5 IKM lokal lulus menjadi mitra industri besar yang bergerak dalam produksi kendaraan listrik, yaitu PT Juara Bike. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjadikan NTB sebagai pilot project pengembangan sepeda listrik di Indonesia.
1. Tahap awal, produksi sepeda listrik dan konversi motor BBM
Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi NTB, Nuryanti mengatakan pada tahap awal, NTB akan memproduksi sepeda listrik. Karena sudah ada 5 IKM yang bermitra dengan industri besar yaitu PT Juara Bike.
Adapun 5 IKM yang berhasil digandengkan dengan industri besar untuk memproduksi sepeda listrik di NTB, yaitu Le-Bui asal Kabupaten Lombok Barat, NgebUTS asal Kabupaten Sumbawa, Fi-Bike asal Kota Bima, Mori Taho asal Kabupaten Dompu, dan SMKN 3 Mataram.
"Untuk tahap awal ini membuat sepeda listrik. Itu hal yang biasa dibuat dan ketika menjadi motor listrik, gampang banget," kata Nuryanti dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Sabtu (29/10/2022).
Selain itu, NTB juga akan mulai melakukan konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik mulai 2023 mendatang. Pada 2022, sedang melatih sumber daya manusia (SDM) yang menjadi bengkel untuk konversi sepeda motor.
"InsyaAllah Desember nanti, kita clear-kan beberapa rekomendasi IKM yang bu bisa mengonversi sepeda motor BBM menjadi motor listrik di bawah standar Kementerian ESDM dan SNI. Bengkelnya on proces kita siapkan," terang Nuryanti.