Ribuan bibir kelor siap ditanam cegah banjir di Dompu/dok. Humas Pemprov NTB
Sebelumnya kata Zul mengklaim Pemerintah NTB telah melakukan penanaman kembali dan reboisasi di berbagai daerah lokasi pembalakan hutan di Pulau Sumbawa. Karena hasil dari penanaman bibit-bibit jagung beserta buah-buahan hasilnya tidak efektif.
"Masyarakat tak bisa lagi diajar berlama-lama dengan bermacam teori tapi tak menyediakan solusi alternatif," katanya.
Warga di Kecamatan Kilo, ujar Zul, mulai sadar dan melakukan upaya untuk meretas jalan baru. Banyak kalangan warga mulai mengambil solusi yang bisa jadi solusi untuk mencegah banjir di Pulau Sumbawa.
"Hutan kita yang gundul akan ditanami dengan bibit kelor yang cepat menghasilkan dan harga jualnya pun sangat bagus," tegas Zul.
Nanti, hasil dari menanam pohon kelor, lanjut Gubernur, juga sudah mendapat pangsa pasar dan ada pembeli. "Pohon kelor yang ditanam tetap memungkinkan untuk tanam jagung juga secara bersamaan," jelasnya.
Dengan menanam pohon kelor di kawasan hutan gundul juga cepat menghasilkan pundi rupiah. Penanaman kelor juga bisa dibarengi oleh penanaman pohon lain yang membutuhkan waktu panen lebih lama.
"Bibit kelor sudah ada 250 ribu di Kilo. Mungkin bisa dicoba juga di tempat lain di NTB," ujar Gubernur.