Dompu, IDN Times - Kasus pemerkosaan anak di bawah umur terjadi di Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Juni 2022 lalu. Ironisnya, pelaku adalah ayah kandung korban inisial AS (45) yang memperkosa S (15) saat berada di dalam kamar tidurnya.
Pelaku memperkosa korban yang sedang asyik bermain ponsel di dalam kamarnya, sementara ibu kandungnya lagi tidur.
Peristiwa bejat tersebut terjadi di Bulan Juni lalu malam hari sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu korban sedang main ponsel dalam kamar. Melihat anaknya seorang diri, pelaku lantas merangsek masuk dan mengancam korban agar tidak berteriak.
"Pelaku lalu memeluk dan membuka paksa pakaian korban. Saat itu korban hanya bisa menangis. Setelah melampiaskan nafsu berahinya, pelaku lalu kembali ke kamar istrinya.," jelas Kapolsek Kilo AKP Yuliansyah pada Minggu (10/7/2022).
Atas kejadian pilu yang dialaminya tersebut, korban kemudian minggat dari rumah. Siswi SMA ini memilih tinggal sementara di rumah neneknya. Di sini terungkap peristiwa pemerkosaan ayah kandung terhadap anak di bawah umur ini.
"Korban ceritakan ke nenek, paman dan keluarganya yang lain," terang dia mengutip hasil pemeriksaan korban.
Peristiwa pemerkosaan lantas diketahui warga bahkan hingga Kanit Intelkam Polsek Kilo. Ia pun lantas melaporkan peristiwa tersebut ke Kapolsek Kilo.
"Saya langsung minta Kanit Reskrim beserta anggota untuk melakukan penyelidikan. Alhasil, rupanya peristiwa itu jadi bahan perbincangan warga," terang dia.
Setelah mengantongi identitas korban, kemudian polisi langsung menjemput korban. Dari hasil pemeriksaan, korban mengakui jadi korban pemerkosaan sang ayah di rumahnya.
Begitu mendengar pengakuan korban, Kanit Reskrim bersama Kanit Intelkam yang dibantu anggota menjemput pelaku. Alhasil, AS pun berhasil diamankan di Polsek Kilo.
"Sejak pelaku diamankan, warga terus berdatangan. Karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, kami langsung geser pelaku ke Mako Polres Dompu," tandasnya.
Kasi Humas Polres Dompu Insepktur Dua Akhmad Marzuki yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Saat ini korban dan pelaku sedang diperiksa oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Kalau sudah lengkap hasil pemeriksaan, nanti saya kirim," jelas dia saat dikonfirmasi, Minggu (10/7/2022).