Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Air Bendungan Jenggik Lombok Timur menyusut akibat musim kemarau yang melanda NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendistribusikan 165 ribu liter air bersih sampai Agustus lalu kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan di Pulau Lombok.

Distribusi air bersih diperkirakan sampai Februari 2024 mendatang.
Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik mengatakan, pendistribusian air bersih sebanyak itu sesuai permintaan masyarakat di Pulau Lombok. Sedangkan distribusi air bersih di Pulau Sumbawa ditangani Dinsos, BPBD, kepolisian, dan stakeholders setempat. 

1. Tak membutuhkan anggaran besar

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik. (dok. Istimewa)

Khalik mengatakan, pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan tidak membutuhkan anggaran yang besar. Anggaran yang perlu disiapkan untuk dana operasional sopir, petugas Tagana, dan bahan bakar mobil tangki.

"Airnya tidak usah beli, tinggal diambil di mata air. Maka cost yang dikeluarkan untuk mendistribusikan air bersih itu pengemudi, petugas dan BBM," terang Khalik dikonfirmasi di Mataram, Senin (11/9/2023).

Mantan Kepala Pelaksana BPBD NTB ini pun ungkapkan ketiadaan anggaran khusus penanganan dampak kekeringan. Tetapi di Dinsos NTB ada anggaran penanganan bencana untuk pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak.

"Saya lihat kekeringan tahun ini dibandingkan tahun lalu masih sama saja sebenarnya. Orang-orang tidak memiliki air bersih, tidak bisa mandi, tidak bisa memandikan mayat, itu tidak ada di lapangan. Termasuk yang Lombok Selatan bagian Jerowaru, masih bisa tertangani," ucapnya.

2. Distribusi air bersih sampai Februari 2024

Editorial Team

Tonton lebih seru di