Proses evakuasi jenazah pendaki asal Malaysia yang jatuh di jurang Gunung Rinjani jalur pendakian Torean Lombok Utara oleh Tim SAR gabungan, Minggu (4/5/2025). (dok. SAR Mataram)
Kejadian yang menimpa Juliana menambah daftar pendaki yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani. Tercatat beberapa kasus kecelakaan pendaki sejak pembukaan pendakian Gunung Rinjani pada 3 April lalu.
Sebelumnya, pendaki asal Malaysia inisial RAG, jatuh dari tebing di jalur pendakian Torean Gunung Rinjani, Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 13:00 WITA. Korban terjatuh ke jurang dengan kedalaman 80 meter di area Banyu Urip dan ditemukan meninggal dunia.
Pada Minggu (27/4/2025), seorang pendaki asal Malaysia inisial CUC mengalami kecelakaan di Jalur Pendakian Sembalun, Lombok Timur.
Lokasi korban terpeleset sekitar 200 meter di bawah Pelawangan, saat menuju Danau Segara Anak. Korban berhasil dievakuasi ke shelter emergency di Plawangan Sembalun pada pukul 16.51 WITA.
Selanjutnya sekitar pukul 17.30 WITA, korban dibawa turun dari Plawangan Sembalun oleh Tim EMHC didampingi guide dan porter dari trekking organizer. Korban mengalami patah kaki dan selanjutnya dievakuasi oleh petugas.
Pada Minggu (14/4/2025), seorang pendaki asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) inisial RBA (22) terpeleset di jalur letter E yang berada di dekat puncak Gunung Rinjani.
Beruntung, korban selamat dari kecelakaan pendakian tersebut. Kejadian bermula saat korban hendak mencoba mengambil tongkat atau trekking pole-nya yang jatuh. Kondisi medan yang cukup curam membuat korban kehilangan keseimbangan sehingga menyebabkan korban tergelincir.