TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Tiga Desa di Lotim Keluhkan Sistem Zonasi PPDB

Hanya masuk zona irisan dan sulit masuk sekolah tujuan

Orangtua siswa melihat hasil pengumuman PPDB. (IDN Times/Istimewa)

Lombok Timur, IDN Times - Warga di tiga desa di Lombok Timur (Lotim) keluhkan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Tiga desa tersebut yaitu Rumbuk, Presak dan Kabar yang ada di Kecamatan Sakra, Lotim.

Tiga desa tersebut hanya masuk dalam zona irisan, yaitu zona cadangan jika zona utama sudah terakomodasi semua. Hal inilah yang dikeluhkan oleh warga, terutama orangtua calon peserta didik.

1. Selalu gagal masuk saat mendaftar

Tiga desa tersebut masuk dalam zona irisan SMA 1 Sakra dan SMA 2 Selong. Kondisi itu menyebabkan calon siswa sangat sulit untuk bisa masuk, karena kalah posisi sama dengan zona utama.

Jarak tiga desa tersebut dengan kedua sekolah yaitu 5,6 kilometer. Kondisi ini menyebabkan tiga desa ini masuk dalam zona irisan. 

"Yang daftar melalui jalur zonasi dari desa Rumbuk, Kabar dan Presak satu pun tidak ada yang lulus, kecuali yang melalui jalur prestasi," ungkap Dedy Satriawan, salah seorang calon siswa asal desa Rumbuk yang tidak lulus saat mendaftar di SMA 2 Selong. 

Baca Juga: Pembalap MotoGP Parade di Bali, Pemprov NTB Undang Liburan ke Lombok

2. SMA 1 Sakra didemo

Di SMAN 1 Sakra, puluhan orangtua calon siswa baru dari Desa Embung Tiang dan Pengkelak Mas mendatangi sekolah. Mereka protes lantaran anak-anak mereka tidak lulus PPDB, padahal Desa mereka masuk zonasi.

Hamzan Humaidi, salah satu orangtua calon siswa mengungkapkan bahwa anak-anak dari desa Bungtiang dan Pengkelak Mas yang masuk zonasi tidak ada yang lulus. 

"Ini sangat membingungkan dan tidak adil. Ada yang menyebut ada oknum dalam yang mendapatkan fasilitas istimewa, sementara warga biasa seperti kami diabaikan,” kesalnya.

Berita Terkini Lainnya