TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumbawa Bisa Kaya Raya, Produksi Perikanan Teluk Saleh Rp15,1 Triliun 

Pernah diusulkan jadi KEK Pariwisata dan Industri Kelautan

Peta kawasan Teluk Saleh Sumbawa. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Ketua Tim Percepatan Investasi Kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora (Samota) Badrul Munir menyebutkan produksi hasil perikanan dan kelautan di Teluk Saleh Sumbawa pada 2022 mencapai Rp15,1 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan pada 2021 yang mencapai Rp13,8 triliun.

Melihat besarnya nilai ekonomi dari produksi sektor kelautan dan perikanan di Teluk Saleh, bisa membuat Kabupaten Sumbawa kaya raya. Tetapi hasil perikanan dan kelautan Teluk Saleh tersebut masih dalam bentuk bahan mentah, sehingga kontribusinya bagi pendapatan asli daerah (PAD) belum ada.

"Rp15,1 triliun itu nilai produksi komoditas sektor perikanan dan kelautan Teluk Saleh per tahun. Tidak ada serupiah pun PAD yang diperoleh. Andaikan bisa dicas 1 persen saja, maka ada Rp150 miliar PAD per tahun," kata Badrul dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga: Anggaran Pilkada Belum Tersedia, NTB Terancam Kena Sanksi Kemendagri

1. Enam komoditas perikanan dan kelautan utama di Teluk Saleh

Ketua Tim Percepatan Investasi Kawasan Samota Sumbawa Badrul Munir. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Wakil Gubernur NTB ini menyebutkan ada 6 komoditas utama sektor perikanan dan kelautan di Teluk Saleh Sumbawa. Antara lain, rumput laut, udang, kerapu, bandeng, perikanan tangkap dan ubur-ubur.

"Hasil evaluasi kami bersama instansi terkait, enam komoditi ini nilai produksi tahun 2022 mencapai Rp15,1 triliun. Tahun 2021, itu Rp13,8 triliun," sebutnya.

2. Buka pintu investasi skala besar

Pulau Moyo (instagram.com/imilaaaa_)

Badrul menambahkan 6 komoditas perikanan dan kelautan yang bernilai belasan triliun per tahun itu masih dalam bentuk bahan mentah. Artinya belum diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga, sesuai grand strategi pengembangan industri Pemprov NTB, pihaknya membuka pintu kepada investor membangun industri skala besar di kawasan Samota.

"Selain kita buka pintu investasi skala besar, industri besar, kita kembangkan UMKM. Bagaimana mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi. Ini sekarang kita pacu pada 2023," ujarnya.

Baca Juga: Kader Babak Belur Diamuk Massa, PDIP NTB Minta Komnas HAM Investigasi 

Berita Terkini Lainnya