TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunjungi ABH di Mataram, Mensos Risma Ingatkan Peksos Kisah Mike Tyson

ABH jangan hanya diberikan pelatihan perbengkelan

Mensos Tri Rismaharini. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi puluhan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di Balai Sosial Paramita Mataram, Kamis (7/12/2023) sore. Risma menceramahi pekerja sosial (Peksos) dan ABH di Balai Sosial Paramita Mataram.

Saat berbicara khusus dengan belasan Peksos Balai Sosial Paramita Mataram, Risma mengingatkan tentang kisah petinju dunia Mike Tyson. Petinju dunia itu pada masa kecilnya keluar masuk penjara anak-anak dan dikeluarkan dari sekolah.

Mike Tyson kemudian ditarik keluar dari sekolah anak nakal oleh pelatih tinju terkenal, Cus D'Amato. Karena ia melihat potensi dan bakat yang ada pada Mike Tyson.

"Teman-teman ingat kan Mike Tyson. Jadi Mike Tyson itu dia sempat mengguncangkan dunia. Itu saat di sekolah, dia dianggap dia bukan hanya bodoh," kata Risma.

1. Didik ABH sesuai bakat

ABH di Balai Sosial Paramita Mataram dilatih keterampilan las. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Anak-anak yang sedang dibina di Balai Sosial Paramita Mataram, rata-rata terlibat kasus kriminal seperti pencurian dan narkoba. Risma meminta kepada Peksos Balai Sosial Paramita Mataram mendidik ABH sesuai bakat dan minatnya.

Rata-rata anak tersebut punya fisik yang kuat. Ia meminta agar pembinaan yang dilakukan sesuai bakat dan potensi yang dimiliki anak-anak tersebut.

"Misalnya dia tertarik sepak bola. Dia tertarik balap sepeda. Cara mendidiknya mungkin juga diisi dengan kegiatan yang menguras energinya. Dia sukanya apa. Sukanya bela diri. Kalau perlu datangkan pelatih bela diri," pinta mantan Wali Kota Surabaya ini.

Baca Juga: Digaji APBD, Bawaslu NTB Larang Guru Honorer Terlibat Politik Praktis

2. Tidak mesti dilatih perbengkelan

ABH di Balai Sosial Paramita Mataram dilatih keterampilan perbengkelan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurutnya, ABH yang dibina di Balai Sosial Paramita Mataram tidak mesti diberikan keterampilan perbengkelan atau lainnya. Tetapi jika mereka tertarik dengan pelatihan perbengkelan, las dan lainnya tidak apa-apa diberikan pelatihan seperti itu.

Menurutnya, mereka harus diarahkan dan dibina sesuai bakat dan potensi yang dimiliki. Risma mengingkatkan seperti waktu menjadi Wali Kota Surabaya, ada anak yang nakal tetapi setelah dididik sesuai bakat dan potensinya, mereka bisa menjadi atlet yang berprestasi.

"Mari berikan ilmu kita untuk kita bagi kepada orang. Menangani anak-anak ini harus pakai hati," ucapnya.

Berita Terkini Lainnya