TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kiriman Uang TKI NTB dari Luar Negeri Capai Setengah Triliun pada 2023

NTB mengirim 27.700 TKI selama 2023

Kegiatan job fair tunggal dengan tujuan penempatan Eropa dan Timur Tengah di Kantor Disnakertrans NTB, Rabu (17/1/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) mengirim uang dari luar negeri mencapai setengah triliun lebih sepanjang tahun 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat, remitansi atau uang kiriman TKI NTB sebesar Rp524,63 miliar.

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin di Mataram, Kamis (1/2/2024) menjelaskan remitansi TKI NTB dikirim melalui Bank Indonesia dan PT Pos Indonesia. Uang yang dikirim melalui Bank Indonesia sebesar Rp234,87 miliar lebih dan PT Pos Indonesia sebesar Rp289,75 miliar lebih.

1. Uang kiriman TKI NTB terbesar pada triwulan I 2023

Pinterest

Dari remitansi sebesar Rp524,63 miliar, kata Wahyudin, terbesar pada triwulan I 2023 yaitu mencapai Rp153,67 miliar lebih. Pada triwulan berikutnya, uang kiriman TKI NTB dari luar negeri jumlah berfluktuasi.

Pada triwulan II 2023, uang kiriman TKI NTB sebesar Rp129,81 miliar, triwulan III sebesar Rp117,2 miliar dan triwulan IV sebesar Rp123,93 miliar.

Khusus di bulan Desember 2023, uang kiriman TKI NTB melalui Bank Indonesia sebesar Rp19,67 miliar, sedangkan PT Pos Indonesia sebesar Rp6,97 miliar.

Negara asal pengiriman uang TKI NTB pada bulan Desember 2023, dari Uni Emirat Arab Rp7,87 miliar dan Saudi Arabia Rp7 miliar lebih.

Baca Juga: Cek! Ini Daftar Nama Anggota KPU Mataram dan Lombok Tengah 2024-2029

2. Remitansi TKI NTB menurun

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wahyudin menjelaskan remitansi TKI NTB pada 2023 menurun dibandingkan pada 2022. BPS Provinsi NTB mencatat remitansi TKI NTB pada 2022 sebesar Rp609,84 miliar. Sedangkan pada 2023 sebesar Rp524,63 miliar.

Berdasarkan kabupaten/kota tujuan, remitansi terbesar ke Sumbawa sebesar 44,65 persen, Kota Mataram sebesar 35,02 persen, dan Bima sebesar 16,22 persen. Sedangkan Lombok Timur sebesar 2,11 persen, Lombok Tengah 1,83 persen dan Dompu 0,17 persen.

Berita Terkini Lainnya