HPP Gabah Naik, Distanbun NTB: Petani Untung Rp2.200 per Kilogram
Petani harus kurangi penggunaan pupuk kimia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional menerbitkan keputusan Nomor 167 Tahun 2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah. Dalam ketentuan yang baru terbit tersebut, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah naik dibandingkan sebelumnya.
HPP gabah kering panen di tingkat petani yang sebelumnya Rp 5.000 per kilogram naik menjadi Rp 6.000 per kilogram. Kemudian HPP Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog yang sebelumnya Rp6.300 per kg mengalami naik menjadi Rp7.400 per kg.
Sementara HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen yang sebelumnya Rp9.950 per kg naik menjadi Rp 11.000 per kg. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB menyatakan kenaikan HPP gabah membuat petani tersenyum.
1. Keuntungan petani Rp1.800 sampai Rp2.200 per kg
Kepala Distanbun NTB Muhammad Taufiek Hidayat menyebut keuntungan petani dari kenaikan HPP gabah sekitar Rp1.800 sampai Rp2.200 per kilogram. Menurutnya, keuntungan masih bisa lebih besar lagi jika petani dapat menekan biaya produksi.
"Sekitar Rp1.800 sampai Rp2.200 per kilogram keuntungan petani. Bahkan masih bisa ditingkatkan kalau pengolahan lahannya bagus. Betul-betul dia menekuni cara pengolahan pertanian. Sehingga biaya produksi bisa ditekan," kata Taufiek di Mataram, Jumat (5/4/2024).
Baca Juga: Pengaruh Siklon Tropis 96S, Cuaca Ekstrem Landa NTB Jelang Lebaran