TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hanun, Bocah 10 Tahun yang Berhasil Sampai Puncak Gunung Rinjani 

Orang tua beberkan alasan pemberian nama Rinjani

Bocah 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo mencapai puncak Gunung Rinjani pada Juni 2023. (instagram.com/raihanun_rinjani)

Mataram, IDN Times - Raihanun Rinjani Pratomo, bocah 10 tahun, viral di media sosial. Siswa kelas 5 Sekolah Cikal Serpong, Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten ini membuat orang kagum. Pada usia 10 tahun, ia berhasil mencapai puncak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Puncak gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl berhasil ditaklukkan bersama kedua orang tuanya, Retta Meditaria dan Aryo Pratomo pada libur sekolah Juni lalu. Saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (15/8/2023) malam, Raihanun Rinjani Pratomo yang biasa dipanggil Hanun bersama kedua orang tuanya menceritakan kisahnya mendaki Gunung Rinjani.

Baca Juga: AMNT Dapat Izin, Ekspor NTB Melejit Hampir 3.000 Persen pada Juli 2023

1. Pertama kali mendaki Gunung Rinjani

Hanun bersama kedua orang tuanya mencapai puncak Gunung Rinjani. (instagram.com/raihanun_rinjani)

Hanun mengatakan dirinya baru pertama kali mendaki Gunung Rinjani bersama ayah dan ibunya pada Juni lalu. Sebelum mendaki Gunung Rinjani, Hanun juga pernah mendaki Gunung Ijen di Jawa Timur.

"Aku happy (senang) bisa sampai puncak Rinjani. Aku juga pas nyampai ke puncak Rinjani takjub akan keindahan alam Rinjani karena bisa lihat secara langsung," tutur Hanun.

Menurut Hanun, jalur yang paling sulit saat mendaki Gunung Rinjani saat berada di letter E. Letter E merupakan jalur terakhir sebelum menapakkan kaki di puncak Gunung Rinjani.

"Itu trekkingnya paling susah karena kemiringannya itu kayaknya lebih 45 derajat dan kebanyakan tanahnya berpasir. Itu licin dan juga panas matahari campur angin dan dingin," kata Hanun.

Di jalur letter E, setiap maju tiga langkah ada kemungkinan mundur satu langkah karena medannya yang berpasir. Meski sudah berhasil mencapai puncak salah satu gunung tertinggi di Indonesia itu, Hanun berencana kembali lagi mendaki Gunung Rinjani.

Tetapi dia berencana lewat jalur pendakian Torehan Lombok Utara. Saat mendaki bersama keluarganya pada Juni lalu, Hanun mendaki Gunung Rinjani lewat jalur pendakian Sembalun Lombok Timur. Selain Rinjani, Hanun juga berencana mendaki Gunung Tambora yang berada di Kabupaten Dompu, NTB.

2. Cerita pemberian nama Rinjani

Raihanun Rinjani Pratomo. (instagram.com/raihanun_rinjani)

Ayah Hanun, Aryo Pratomo menceritakan pemberian nama Rinjani kepada anaknya. Sebelas tahun lalu, usai menikah dengan Retta Meditaria, dia liburan ke Lombok. Pada waktu itu, Aryo bersama istrinya liburan ke Mandalika dan Gili Trawangan, belum sempat ke Sembalun.

Meski belum sempat ke Sembalun, keindahan dan legenda Gunung Rinjani menjadi inspirasi pemberian nama Rinjani pada anaknya. Pada waktu itu, Aryo mengatakan apabila anaknya perempuan, maka akan diberi nama Rinjani.

"Kebetulan Hanun waktu itu belum ada. Kalau perempuan kita kasih nama Rinjani dengan segala arti baiknya Rinjani. Dan memang dari namanya gunung tercantik di Indonesia dan terkenal di dunia dan juga ada legenda putri Dewi Anjani yang pemberani," tuturnya.

Sejak Hanun berusia 7 tahun, ada rencana untuk mendaki Gunung Rinjani. Tetapi karena masih anak-anak, orang tua Hanun merencanakan membawa anaknya mendaki Gunung Rinjani ketika usianya sudah di atas 7 tahun. Rencana itu kemudian dapat diwujudkan ketika usia Hanun sudah beranjak 10 tahun.

"Selaras dengan background namanya, karena Rinjani ada legenda di sana sebagai putri yang sangat pemberani. Raihanun itu kita ambil dari bahasa Arab artinya taman surga yang harum. Kita berharap agar anak kami ini harum akan prestasi dan juga menjadi perempuan yang pemberani dan tangguh," katanya.

Baca Juga: Bule Inggris Aniaya Pacarnya di Gili Meno Gegara Cemburu 

Berita Terkini Lainnya