Bisnis Sepatu Bekas, Milenial di Mataram dengan Omzet Puluhan Juta
Berawal dari pemakai dan pengoleksi sepatu bekas impor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Bisnis thrifting atau menjual barang-barang bekas impor semakin banyak digandrungi milenial di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seperti bisnis thrifting sepatu bekas impor yang dijalankan Janu Aswandi, warga Kelurahan Turida Kecamatan Sandubaya Kota Mataram.
Meskipun bisnis thrifting sepatu bekas impor baru berjalan sebulan. Namun omzetnya sudah mencapai Rp23 - Rp25 juta. Ia memesan barang langsung dari Batam, Provinsi Kepulauan Riau secara online.
Baca Juga: MXGP Samota Segera Digelar, Penjualan Tiket Online sampai 20 Juni 2022
1. Berawal dari pemakai sepatu bekas impor
Janu menceritakan awal mula dia terjun ke dalam bisnis thrifting sepatu bekas impor dengan nama toko online BPF Second Brand. BPF merupakan kepanjangan dari Bayu Panca Fatih, anak pertama dari Janu.
Saat berbincang dengan IDN Times di kediamannya, Jumat (3/6/2022), Janu menceritakan awal mula dia terjun ke dalam bisnis sepatu bekas impor. Dulunya, dia merupakan pemakai atau kolektor sepatu bekas impor.
Ia mengaku, memiliki lebih dari 20 koleksi sepatu bekas impor. Saking banyaknya koleksi sepatu yang dimiliki, sehingga istrinya menjadi bingung. Diam-diam sang istri menjual sepatu tersebut lewat media sosial Facebook. Karena banyak yang tertarik dan membeli sepatu bekas impor tersebut. Akhirnya, Janu dan istrinya membuka usaha menjual sepatu bekas impor.
"Ketika sepatu koleksi saya dijual istri. Marah juga iya. Bersyukur juga iya, karena di situ saya melihat ada peluang bisnis," ungkap Janu.
Sepatu bekas impor yang dibeli seharga Rp1,2 juta dijual oleh sang istri seharga Rp800 ribu. Dari sana Janu melihat ada peluang bisnis yang cukup menjanjikan dari jualan sepatu bekas impor.
Baca Juga: Baju Rombeng di Kota Bima Laris, Pembeli: Bekas Tapi Original