Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times - Mantan Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi dipastikan hengkang dari Partai Golongan Karya (Golkar). Lutfi kemudian memilih bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Meski mengaku pindah, namun Lutfi enggan membeberkan alasan spesifik sehingga meninggalkan Partai Golkar. Padahal pengabdiannya di partai berlambang pohon beringin itu sudah 21 tahun lamanya.

Dalam kurun waktu itu, dia berhasil melanggeng ke Senayan sebagai anggota DPR RI selama dua periode. Terakhir, Partai Golkar membawa dirinya menjabat sebagai Wali Kota Bima pada periode 2018-2023.

1. PDIP dinilai nasionalis dan demokratis

Ilustrasi - Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di acara Rakernas PDIP pada Selasa (21/6/2022). (dok. PDIP)

Muhammad Lutfi mengatakan, hijrah ke PDIP saat ini merupakan hak politiknya. Salah satu alasan, karena partai besutan Megawati Soekarno Putri itu dinilai partai yang nasionalis serta berdemokrasi.

"Memilih partai itu harus ada wajah nasionalisnya, wajah demokrasinya, dan itu ada di PDIP. Karena alasan itu juga saya ingin bergabung," katanya dikonfirmasi Jumat (29/9/2023).

Dia memastikan, bahwa semua partai mempunyai visi dan misi perjuangan yang sama. Ia memilih PDIP karena memiliki slogan sebagai 'wong cilik' serta dinilai ada kesamaan semangat perjuangan.

"Kita ada kesamaan yaitu semangat perjuangan. Kita juga bisa melihat PDI Perjuangan di bawah Ketum ibu Megawati, selalu memperjuangkan kepentingan rakyat tanpa membeda-bedakan," bebernya.

2. Berjanji akan komitmen penuhi tugas partai

Editorial Team

Tonton lebih seru di