Kupang, IDN Times - Pelaksana Tugas Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Samuel Halundaka, mengaku pihaknya kesulitan mendata korban yang mengungsi. Termasuk soal jumlah kerusakan dan kerugian akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo.
Kesulitan terbesar yang menghambat pendataan ini ialah akibat kerusakan jalan, akses komunikasi serta listrik yang masih terputus sejak bencana terjadi pada Senin (8/9/2025).
Samuel masih terus berkoordinasi dengan BPBD Nagekeo terkait penanganan banjir bandang yang melanda lima desa di Kecamatan Mauponggo, kabupaten tersebut.