Warga Bangun Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid 

Demi mengenang Gempa Lombok 2018

Lombok Utara, IDN Times - Warga di Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun monumen gempa. 

Monumen gempa yang bercorak Kubah Masjid sengaja didirikan untuk mengenang tragedi gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Lombok Utara pada 5 Agustus 2018 bermagnitudo 7 dalam Skala Richter.

1. Monumen dibangun untuk mengenang gempa 7,0 SR

Warga Bangun Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid Monumen gempa bercorak Kubah Masjid untuk mengenang korban gempa Lombok IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Kepala Desa Rempek Rudi Artono mengatakan tragedi gempa Lombok tahun 2018 lalu sangat memilukan bagi warga di Desa Rempek.

Akibat gempa tersebut kata Artono, sekitar 2.000 jumlah rumah warga mengalami rusak berat bahkan ada yang rata dengan tanah.

"Jadi kita bangun (Monumen gempa bercorak kubah Masjid) untuk mengenang bencana dua tahun silam," kata Artono, Selasa (16/3/2021).

2. Monumen gempa dibangun dari hasil runtuhan Masjid

Warga Bangun Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid Masjid Nurul Huda Pasca Gempa Lombok/dok. Pemerintah Desa Rempek

Monumen Gempa tersebut kata Artoni, dibangun dari bekas runtuhan Masjid tertua yang berada di Dusun Telaga Maluku Desa Rempek.

Saat terjadi Gempa pada Sabtu malam tanggal 5 Agustus tepat pukul 19:49 WITA malam. Kondisi Masjid Nurul Huda rata dengan tanah.

"Kondisinya memang ambruk. Hanya yang masih utuh itu kubahnya saja," tuturnya.

Bahkan kata Artono mengenang, dua warga yang Desa Rempek tewas seketika tertimpa reruntuhan tembok masjid Nurul Huda.

3. Monumen dibangun di tanah lokasi berdirinya Masjid Nurul Huda

Warga Bangun Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid Kantor Desa Rempek IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Pembangunan monumen gempa bercorak kubah tersebut kata Artono, sengaja dibangun di atas tanah wakaf seluas empat are.

"Dulunya terdapat bangunan Masjid Nurul Huda di sana," tuturnya.

Lokasi momunen pun, tak dipindah sedikitpun dari area Masjid Nurul Huda. 

"Memang sengaja dibangun di area Masjid. Bahkan posisi Kubah Masjid ini tidak kita geser sedikitpun setelah rata dengan tanah," katanya.

4. Monumen gempa menjadi media edukasi dan taman rekreasi warga

Warga Bangun Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid Kepala Desa Rempek menunjukkan Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Selain mengenang tragedi mengharukan, monumen Gempa yang tak jauh dari kantor Desa Rempek tersebut diharapkan mampu menjadi medua edukasi warga.

Bahkan kata Artono, menumen Gempa tersebut bakal dikemas  menjadi taman rekreasi warga.

"Monumen ini menjadi edukasi anak cucu kita ke depan. Kita harap, mereka mendirikan rumah dengan konsep rumah tahan gempa," pesannya.

5. Nama korban meninggal akibat gempa diabadikan di Monumen

Warga Bangun Monumen Gempa Bercorak Kubah Masjid Daftar nama korban meninggal akibat gempa bumi di Lombok di Desa Rempek IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Pada monumen gempa bercorak Kubah Masjid tersebut. Nama-nama korban gempa khususnya di Desa Rempek diabadikan.

Dari 4.448 jiwa, sebanyak 8 orang laki-laki dan 14 perempuan meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan.

"Semua nama korban kita abadikan di prasasti monumen. Ini sengaja kita abadikan untuk mengenang semua korban," terang Artono.

Artono pun berujar, kelak monumen Gempa Lombok bercorak Kubah Masjid ini bisa dikenang oleh anak cucu warga di Desa Rempek dan menjadi bukti bahwa Lombok pernah mengalami masa memilukan.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya