ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  

Pengelolaan sampah di KEK Mandalika baru direncanakan

Lombok Tengah, IDN Times - Di tengah gencarnya usaha pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Lombok, yakni dengan membangun sirkuit balap bertaraf internasional serta wacana Work from Lombok yang baru-baru ini diutarakan Kemenparekraf, masih tersimpan kekhawatiran mendalam soal lingkungan, terutama soal manajemen sampah.

Pada diskusi Waste Business and Management System yang diinisiasi Bumi Solah, di Kuta Mandalika, Rabu (2/6/2021) lalu, terungkap PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) belum memiliki strategi khusus dalam mengelola sampah dan limbah wisata di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok NTB.

1. Pengelolaan sampah bakal difokuskan di Desa Kuta dan Sengkol

ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  Diskusi Waste Business and Management System di Kuta Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Dalam diskusi "Sistem Pengolahan Limbah di Kuta dan Sengkol”. Pendiri Bumi Solah Stefany mengatakan program peningkatan kapasitas Waste Business and Management System akan berlangsung sepanjang Juni 2021. 

Program tersebut kata Stefany guna menindaklanjuti kegiatan proyek ISED proyek kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Jerman.

"Kerja sama ini untuk memetakan potensi dan kebutuhan institusi pengelola limbah di Kuta dan Sengkol," kata Stefany, Rabu (2/6/2021) di Kuta Mandalika.

2. Sampah Wisatawan KEK Mandalika belum dikelola

ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  Suasana KEK Mandalika IDN Times/ Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Sejauh ini, menurut Stefany, sampah di KEK Mandalika belum menemukan titik temu. Untuk itu, ITDC harus segera membangun kolaborasi untuk membentuk sistem pengelolaan yang bersinergi (segregation, collection, transportation and processing) khusus di kawasan wisata.

"Jadi program peningkatan kapasitas waste business and management system untuk menjaring peserta dan pemangku kepentingan lainnya. Terlebih lagi pihak ITDC," katanya.

3. Lokasi pengelolaan sampah di KEK Mandalika nihil

ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  Wisatawan sedang menikmati pantai Kuta Mandalika Lombok IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Staf Operation & Maintenance The Mandalika yang mewakili PT ITDC pada diskusi itu, Misuboan Sagiji, mengaku selama ini sistem pengelolaan sampah wisatawan di KEK Mandalika masih dikelola mandiri oleh hotel-hotel yang berada di KEK Mandalika.

"Memang untuk sampah organik kita masih mengandalkan dengan bekerja sama dengan pihak hotel di KEK Mandalika. Jadi yang bisa dikelola baru sebatas sampah organik saja," ujar pria yang disapa dengan Boan ini.

Untuk pengelolaan sampah plastik dan limbah B3 sendiri, ITDC belum memiliki lokasi pengelolaan sampah dan masih mengandalkan jasa angkut buat menuju TPS di kawasan Lombok Tengah.

"Jadi memang hotel melakukan sendiri secara pribadi. Nah, untuk sampah plastik dan limbah B3 memang harus dikelola di lahan yang cukup. Saat ini kan belum ada lokasi untuk pengelolaan sampah anorganik dan limbah," kata Boan.

4. ITDC janji menyiapkan lahan pengelolaan sampah di KEK Mandalika

ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  PT. ITDC janji akan mengelola sampah Wisatawan di KEK Mandalika IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Secara aturan, kata Boan, kawasan khusus seperti KEK Mandalika memang diwajibkan mengelola sampah dan limbah secara mandiri.

Untuk itu, PT ITDC tengah berusaha menyiapkan lahan untuk pengelolaan sampah plastik dan B3.

"Lahannya sudah kita siapkan. Baik untuk pengelolaan sampah organik dan anorganik. Kami juga akan mengajak NGO yang bergerak di bidang sampah untuk bekerja sama," katanya.

5. Sampah di KEK Mandalika harus segera diatasi sebelum Event balap MotoGP

ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  Founder Bintang Sejahtera Recycle Center Kawasan Kuta Mandalika Syawaludin IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Founder Bintang Sejahtera Recycle Center Kawasan Kuta Mandalika Syawaludin meminta agar PT ITDC segera menyiapkan strategi khusus dalam mengelola sampah kawasan wisata.

Pasalnya, dalam UU No.18 tahun 2019, KEK Mandalika harus menyiapkan secara mandiri sistem pengelolaan sampah kawasan.

Apalagi, kata dia, pada gelaran balap MotoGP Mandalika Lombok yang rencananya berlangsung tahun 2022 mendatang, PT ITDC harus mampu berkolaborasi mengatasi sampah di KEK Mandalika.

"Jadi masalah sampah ini sangat krusial. Jangan sampai kita gelar event internasional tapi masalah sampah saja kita tidak bisa atasi. Jadi, ITDC wajib membuat pusat pengelolaan sampah kawasan," kata Syawal.

Syawal menyoal, tamu yang akan berkunjung pada event Internasional MotoGP Mandalika akan mendatangkan ratusan ribu wisatawan. Baik wisatawan nasional dan internasional.

"Semua ini kan akan membawa sampah. Jadi harus dipikirkan sistem pengelolaan sampah kawasan. Jangan sampai kita produksi sampah namun gagal memproduksi ulang," pungkas Syawal.

6. Pelaku wisata hotel mengelola sampah secara mandiri

ITDC Belum Bangun Pengelolaan Sampah di Mandalika  Foto udara pembangunan hotel Pullman di Kawasan pariwisata The Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/12/2020).

Belum adanya sistem pengelolaan sampah wisata yang memadai di Mandalika dibenarkan oleh pelaku industris wisata setempat. Sales Manager JM Hotel Kuta Mandalika Khairunnisa mengaku belum ada pola kerja sama pengelolaan sampah di lingkungan hotel antara PT. ITDC dan pihak hotel.

"Kita kerja sama dengan pihak swasta saja. Dari awal, sampah dipindah ke bank sampah yang ada di Kuta Mandalika," kata Nisa, Sabtu (12/6/2021).

Jumlah sampah sangat bergantung pada event yang digelar JM Hotel. Dalam sehari saja, kata Nisa,  hotelnya ,menghasilakan dua tong sampah baik anorganik dan organik.

"Kita pilah. Nanti tong sampah itu kita angkut ke Kuta pakai mobil pickup dari pihak swasta di Kuta Mandalika," katanya.

Khusus sampah basah yang bersumber dari dapur dan housekeeping disimpan terlebih dahulu.

"Kalau sampah taman dari pohon kita endapkan di Hotel. Baru kemudian diangkut ke pihak swasta," jelas Nisa.

Pada bulan April 2021, kata Nisa, Pemerintah Desa Kuta Mandalika telah berencana memberikan tong sampah di semua restoran dan hotel di kawasan Kuta Mandalika.

"Sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut. Ini sudah dua bulan. Tapi belum ada tindak lanjut," katanya.

Selain itu, PT. ITDC juga belum memberikan solusi konkret terkait pengolahan sampah di kawasan Kuta Mandalika. 

"Beberapa hotel juga belum ada kesepakatan dengan ITDC," pungkasnya.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya