BMKG Beberkan Alasan Lombok Sering Diguncang Gempa Bumi

Jangan panik, tetap waspada

Mataram, IDN Times - Badan Klimatologi dan Geofisika Stasiun Mataram membeberkan mengapa gempa bumi kerap melanda Pulau Lombok dan Sumbawa.

Berdasarkan aktivitas kegempaan atau seismisitas Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terlihat banyak sebaran titik episenter. 

Inilah yang menjadi salah satu penyebab di Lombok sering terjadi aktivitas gempa.

1. Lombok dilalui zona patahan naik busur belakang lalu dan sesar lokal

BMKG Beberkan Alasan Lombok Sering Diguncang Gempa BumiIlustrasi sesar naik atau thrust fault. (National Park Service)

Kepala BMKG Geofisika Stasiun Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan dari sebaran seismitas yang terdapat di Pulau Lombok pun cukup menjadi dasar untuk mengatakan bahwa Lombok memang rawan gempa.

Penyebab lain yang menjadikan pulau Lombok sering diguncang gempa di Nusa Tenggara Barat ialah adanya sumber-sumber gempa aktif terutama gempa bumi tektonik.

Ardhianto menjelaskan, di bagian selatan pulau terdapat zona subduksi atau pertemuan lempeng. 

Sementara di utara ada back arc thrust atau zona patahan naik busur belakang lalu ditambah dengan sesar lokal.

2. BMKG tidak heran Lombok kerap diguncang Gempa

BMKG Beberkan Alasan Lombok Sering Diguncang Gempa BumiMonumen gempa bercorak Kubah Masjid untuk mengenang korban gempa Lombok IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

"Ini sebabnya, daerah kita memang secara tektonik merupakan daerah aktif gempa bumi, Sesar naik ini jalurnya memanjang dari laut Bali ke timur hingga Laut Flores," kata Ardhianto. 

Sehingga tidak heran jika Lombok memang rawan gempa. Dikarenakan jalur Sesar naik Flores ini sangat dekat dengan Pulau Lombok.

3. Januari hingga Februari 2021 terjadi 742 gempabumi

BMKG Beberkan Alasan Lombok Sering Diguncang Gempa BumiKejadian gempabumi di Lombok selama bulan April/BMKG Mataram

Saat ini ujar Ardhianto, BMKG mencatat dari Januari-Februari total ada 742 kejadian.

Jika melihat grafik rata-rata terjadi di NTB. Pada bulan Maret 435, akan tetapi di dominasi gempa bumi kekuatan kecil, dengan magnitudo kurang dari 3 dan kedalaman dangkal.

4. BMKG mencatat rentetan gempabumi skala besar di Lombok

BMKG Beberkan Alasan Lombok Sering Diguncang Gempa BumiANTARA FOTO/Zabur Karuru

Adapun sejarah gempa bumi besar yang dicatat BMKG diantaranya. 

1. Gempa dan tsunami Labuantereng, Lombok 25 Juli 1856,

2.Gempa Lombok 10 April 1978 M=6,7 (banyak rumah rusak)

3.Gempa Lombok 21 Mei 1979 M=5,7 (banyak rumah rusak)

4.Gempa Lombok 20 Oktober 1979 M=6,0 (banyak rumah rusak)

5.Gempa Lombok 30 Mei 1979 M= 6,1 (banyak rumah rusak dan 37 orang meninggal)

6.Gempa Lombok 1 Januari 2000 M= 6,1 (2.000 rumah rusak)

7.Gempa Lombok 22 Juni 2013 M=5,4 (banyak rumah rusak)

8. Gempa Lombok M=6,4 29 Juli 2018 (banyak rumah rusak)

9.Gempa Bumi Lombok 5 Agustus M=6,9 (banyak rumah rusak).

5. Warga Lombok diminta selalu siap hadapi Bencana gempabumi

BMKG Beberkan Alasan Lombok Sering Diguncang Gempa BumiBMKG

Dari rentetan kejadian gempa bumi yang pernah melanda Pulau Lombok kata Ardhianto, merupakan sesuatu yang harus diterima masyarakat.

Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, semua itu adalah konsekuensi yang harus dihadapi sebagai penduduk yang tinggal dan menumpang di batas pertemuan lempeng tektonik.

"Jalan keluarnya, kita harus terus meningkatkan kapasitas dalam memahami ilmu gempa bumi, cara selamat menghadapi gempa dan bagaimana memitigasi gempa bumi, agar kita selamat dan dapat hidup harmoni dengan alam," pungkasnya.

Baca Juga: Waspada Bencana! Gempa Zona Megatrust Guncang Lombok-Sumbawa 2 Hari

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya