Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)
Sementara itu, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia terdapat signifikansi dinamika atmosfer. Sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Lombok Desi Megawati menjelaskan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini di wilayah NTB menunjukkan adanya sirkulasi siklonik. Membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin. Secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB beberapa hari ke depan.
BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 9 - 15 Oktober 2022. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi terjadi di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu.