9 Tahun Terlantar, Pemda NTT Mau Bikin Kos-kosan di Terminal Nggorang

Kupang, IDN Times - Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (Pemda NTT), Johni Asadoma, bakal membuat kos-kosan di Terminal B Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Terminal ini merupakan salah satu aset milik Pemda NTT di dekat wilayah Labuan Bajo yang menjadi destinasi super premium. Namun terminal ini telah terlantar 9 tahun terhitung sejak resmi menjadi asetnya Pemda NTT.
Rencana alih fungsi ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Johni Asadoma, ketika meninjau lokasi. Johni menyebut rencana mengalihfungsikan kios-kios di kawasan terminal tersebut menjadi kos-kosan agar menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemda NTT. Terminal ini juga akan ia fungsikan sebagai rest area yang bisa lebih berdampak ekonomi.
1. Telan anggaran Rp9 miliar
Terminal bus antarkota dalam provinsi dan juga kabupaten ini awalnya dibangun pada 2006 dengan anggaran Pemda Manggarai Barat sebesar Rp9 miliar. Area terminal ini seluas 1 hektare dan berjarak 15 kilometer dari Labuan Bajo.
Kemudian terminal ini beralih menjadi milik Pemda NTT ketika terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. UU ini mengatur pembagian kewenangan antara Pemkab dan Pemprov, termasuk soal terminal. Terminal ini resmi menjadi milik Pemprov NTT dua tahun atau pada 2016 pasca terbitnya UU yang mencakup pengalihan aset ini.
2. Kalah saing dengan mobil travel
Johni melihat langsung kondisi terminal ini pada Jumat, (21/3/2025) dalam serangkaian kegiatan peninjauannya terhadap aset Pemda NTT di Labuan Bajo. Kunjungan ke Terminal B Desa Nggorang ini ia lakukan di hari kedua.
Plt. Kadis Perhubungan, Mahadin Sibarani, melapor kepada Johni saat itu mengenai kondisi terminal yang memprihatinkan itu. Mahadin beralasan salah satu penyebab terminal ini mati suri karena pengguna jasa lebih memilih memesan mobil travel.
"Terminal ini tidak difungsikan lagi dikarenakan masyarakat lebih tertarik menggunakan kendaraan travel dibandingkan bus," jelas Mahadin dalam keterangannya saat itu.
3. Alihkan jadi kos-kosan
Johni pada saat itu menegaskan rencananya untuk pengembangan terminal ini jadi rest area. Ia juga akan mengalihfungsikan 10 kios di kawasan terminal ini menjadi kos-kosan yang bisa disewa masyarakat. Ia berharap pengembangannya dengan yang maksimal.
"Supaya ada peningkatan untuk PAD," kata dia.
Sebelumnya Johni sempat memeriksa lokasi pembangunan resort di Pulau Purung yang belum ada aktivitas konstruksi sejak 2023 oleh PT Komodo Kawisata, padahal tenggatnya 2026. Johny juga meninjau Hotel Plago yang terlantar. Hotel di kawasan Pantai Pede ini tak berfungsi pasca pemutusan hubungan kerja dengan PT Sarana Investama Manggabar (SIM) pada 2021 lalu.