Mataram, IDN Times - Sebanyak tujuh siswa sekolah rakyat di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri dengan berbagai alasan salah satunya tidak terbiasa merantau dan berpisah dengan orangtua.
Saat ini, ada dua sekolah rakyat yang beroperasi di NTB, yaitu sekolah rakyat jenjang pendidikan SMP di Sentra Paramita Mataram. Kemudian sekolah rakyat jenjang pendidikan SMA di Eks Akper Selong Lombok Timur.
Untuk sekolah rakyat di Santra Paramita Mataram menampung sebanyak 100 siswa atau empat rombongan belajar (rombel) terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan. Sedangkan sekolah rakyat di Eks Akper Selong Lombok Timur menampung sebanyak 125 siswa, terdiri dari 65 laki-laki dan 60 perempuan.
"Ada yang mengundurkan diri. Kemarin itu sekitar tujuh orang di sekolah rakyat Sentra Paramita maupun eks Akper Selong," sebut Kepala Dinas Sosial NTB Nunung Triningsih, Jumat (25/7/2025).