Foto petugas Disnakeswan Bima saat suntik dosis VAR terhadap anjing ketularan virus rabies (Dok/Istimewa)
Menurut Taufik, kasus gigitan di 2024 meningkat signifikan dibandingkan pada 2023 lalu. Saat itu 635 kasus gigitan, sementara jumlah korban meninggal dunia sedikitnya hanya tiga orang saja.
"Kasus gigitan meningkat tahun 2024 jika dibandingkan 2023 lalu, karena sudah banyak anjing yang tertular rabies baik anjing liar maupun peliharaan," jelasnya.
Ia menilai bahwa kondisi itu akibat kurangnya dukungan anggaran pengadaan dosis Vaksinasi Anjing Rabies (VAR) baik dari pemerintah daerah (Pemda) maupun pusat. Di 2024 lalu, pihaknya hanya menyasar 17 ribu anjing yang disuntik VAR, dari populasi anjing di Bima sebanyak 146 ribu ekor.
"Sekitar 17 ribu sekian ekor anjing yang sudah disuntik VAR, karena memang sesuai dengan dosis yang tersedia. Untuk di 2025 ini, kami berharap kucuran anggaran dari Pemda dan pusat lebih banyak untuk pengadaan VAR biar bisa menekan kasus gigitan," bebernya.