Ilustrasi KBBI (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Retno menjelaskan Tim KKLP Perkamusan telah melaksanakan Lokakarya Hasil Inventarisasi Kosakata Bahasa Daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo dengan jumlah peserta 51 orang yang terdiri atas 17 orang penutur bahasa Mbojo, 17 orang penutur bahasa Samawa, dan 17 orang penutur bahasa Sasak.
Kegiatan Sidang Penyusunan Bahasa Daerah di Provinsi NTB menghasilkan jumlah entri yang telah diterima sebanyak 566 entri dan ditolak 270 entri. Total entri tersebut dapat dirinci, yaitu entri bahasa Sasak 150 entri diterima, 20 entri dikonfirmasi ulang, dan 55 entri ditolak dengan total 225 entri.
Bahasa Samawa mendapatkan 165 entri diterima, 38 entri dikonfirmasi ulang, dan 58 entri ditolak dengan total 261 entri. Sementara itu, bahasa Mbojo mendapatkan 169 entri diterima, 24 entri dikonfirmasi ulang, dan 157 entri ditolak dengan total 350 entri.
Entri yang telah diterima selanjutnya akan diusulkan langsung oleh editor dan redaktur KBBI Balai Bahasa Provinsi NTB ke dalam KBBI daring. Sementara itu, entri yang dikonfirmasi ulang akan diolah kembali dengan informasi terbaru dari penutur jati.
Adapun entri yang telah ditolak merupakan entri yang sudah ada konsepnya dalam KBBI dan tidak ada urgensi sebagai penambahan kosakata bahasa Indonesia. Dijelaskan, kegiatan Kodifikasi Bahasa Penyusunan Ensiklopedia Sastra Indonesia dan Sastra Daerah di NTB dilaksanakan setiap tahun.
Penyusunan ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan memutakhirkan informasi tentang tokoh sastra, karya sastra, dan peristiwa sastra yang ada di NTB. Pengambilan data dilaksanakan pada 21 Agustus 2024 dan difokuskan pada sastra modern yang berkembang di NTB.