Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)

Mataram, IDN Times - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan kembali melakukan realisasi status Rinjani sebagai geopark dunia sekitar April - Juli 2025. Revalidasi tersebut sangat menentukan status Rinjani menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).

Manager Pendidikan dan Kebudayaan Geopark Rinjani Fathul Rakhman menjelaskan revalidasi ini merupakan yang kedua. Karena UNESCO pernah melakukan revalidasi pada 2022. Pada revalidasi tahun 2022, Geopark Rinjani mendapatkan status green card.

"Jadi kita berkepentingan untuk mempertahankan status green card," kata Fathul usai bertemu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Jumat (14/3/2025).

1. Isu krusial terkait penataan kawasan Gili Tramena

Ilustrasi wisatawan di Gili Trawangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Fathul menjelaskan ada lima rekomendasi asesor UNESCO pada 2022 yang harus ditindaklanjuti oleh Pemda Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu rekomendasi yang paling krusial, terkait penataan kawasan pariwisata Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

Asesor UNESCO memberikan catatan terkait penataan pariwisata Gili Tramena supaya lebih berkelanjutan. Saat mereka ke Gili Tramena, mereka menilai pariwisata di sana kurang berkelanjutan.

"Tadi Gubernur sudah membuat komitmen akan ada dibuatkan rencana khusus bagaimanan menata ulang Gili Tramena supaya lebih baik lagi," jelas Fathul.

2. Asesor UNESCO bakal turun ke Lombok

Manager Pendidikan dan Kebudayaan Geopark Rinjani Fathul Rakhman. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Fathul menambahkan asesor UNESCO bakal turun ke Lombok sekitar 4-5 hari. Namun pihaknya masih menunggu jadwal kedatangan asesor UNESCO tersebut sekitar bulan April - Juli 2025.

Mereka akan mengecek seluruh geosite Geopark Rinjani. Kemudian berdiskusi dengan pemerintah, sekolah, komunitas dan lainnya. Fathul optimis Geopark Rinjani dapat mempertahankan status green card dari UNESCO.

"Karena acuannya pada tahun 2018, 2022, 2024. Dimana, yahun 2022 saja yang banyak tantangannya seperti gempa dan COVID-19, kita bisa bisa mempertahankan status geopark dunia. Apalagi ini yang sudah tidak ada tantangan sebesar COVID-19 dan gempa," tandas Fathul.

3. Lima rekomendasi UNESCO untuk mempertahankan Rinjani sebagai geopark dunia

Ilustrasi pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)

Geoscientist Geopark Rinjani Meliawati menambahkan bahwa revalidasi sudah dimulai sejak 2024. Tim Geopark Rinjani Lombok telah mengirimkan executive summary berisi ringkasan singkat terkait Rinjani ke UNESCO.

Saat Rinjani kembali ditetapkan sebagai bagian dari UGG pada 2022, ada lima rekomendasi dari UNESCO. Pertama, peningkatan visibilitas atau sign board seperti penyediaan papan informasi yang menandakan apabila pengunjung sedang berada di area geopark.

Kedua, UNESCO meminta Pemda NTB memperhatikan infrastruktur pascagempa di kawasan Rinjani. Karena pada 2022 lalu, dampak gempa masih terlihat di kawasan Rinjani. Ketiga, penguatan pemberdayaan perempuan di wilayah Sembalun Lombok Timur dan Senaru Lombok Utara.

Keempat, pemerintah direkomendasikan memperhatikan pengembangan infrastruktur untuk pengelolaan manajemen pengunjung. Perlu ada pusat informasi di geosite Sembalun dan Gili Trawangan.

Kelima, UNESCO merekomendasikan agar pemeeintah lebih mengeksplor manajemen pariwisata di kawasan Gili Tramena agar lebih berkelanjutan.

Editorial Team