Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto banjir sedang surut di salah satu desa di Bima (Dok/BPBD Bima)
Foto banjir sedang surut di salah satu desa di Bima (Dok/BPBD Bima)

Bima, IDN Times - Banjir bandang kembali menerjang Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah wilayah setempat diguyur hujan lebat disertai angin kencang, Rabu sore (1/1/2025). Akibatnya, 4.089 jiwa terdampak dan 1.320 unit rumah terendam.

"Rekapan jumlah rumah yang terendam banjir yang menyebar di 6 desa sebanyak 1.320 unit dan 4.089 jiwa terdampak. Ketinggian banjirnya mulai dari 30 hingga 70 sentimeter," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyra dikonfirmasi Kamis (2/1/2025).

1. Banjir terparah di Kecamatan Sanggar

Foto banjir saat menerjang salah satu desa di Bima (Dok/BPBD Bima)

Menurut dia, banjir terparah terjadi di Kecamatan Sanggar dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 2.608. Rinciannya, Desa Kore sebanyak 1.435, Sandue 191 dan Desa Taloko 928 jiwa yang terdampak.

"Di wilayah setempat, Desa Kore paling parah diterjang banjir. Bahkan ruas jalan raya dan lahan pertanian ikut direndam banjir," terangnya.

2. Lahan pertanian terendam dan pohon tumbang

Foto lahan pertanian warga direndam banjir (Dok/BPBD Bima)

Selanjutnya, banjir terparah kedua disusul Kecamatan Palibelo dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 1.034 dan beberapa hektar lahan pertanian terendam. Ribuan jiwa tersebut menyebar di Desa Teke yakni 64 jiwa dan Belo sebanyak 969 jiwa.

"Di Kecamatan Palibelo hanya 2 desa yang terdampak banjir yakni Desa Teke dan Belo dan satu pohon tumbang melintas jalan raya di Desa Panda. Sementara di Kecamatan Belo, hanya Desa Cenggu dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 447," bebernya.

3. Air sungai meluap ke pemukiman

Foto banjir saat rendam pemukiman warga di Bima (Dok/BPBD Bima)

Isyra mengatakan, umumnya banjir menerjang 6 desa itu akibat dari luapan air sungai setelah hujan lebat mengguyur pegunungan sekitar. Sehingga air meluap ke pemukiman dan merendam rumah warga, jalan raya hingga lahan pertanian.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan sejumlah bencana lainnya. Karena saat ini wilayah Bima pada umumnya sedang memasuki musim hujan.

Editorial Team