Lokasi penemuan jenazah korban di Perairan Ampenan Kota Mataram. (dok. SAR Mataram)
Wahyu menjelaskan operasi SAR dihentikan dengan ditemukan dan dievakuasinya semua korban. Dalam operasi SAR kecelakaan pelayaran ini melibatkan unsur dari tim rescue Kantor SAR Mataram, Lanud ZAM, TNI AL Mataram, Polair Polda NTB, Pertamina, Pemadam Kebakaran, Babinsa Ampenan, KSOP Lembar, SROP Lembar, Pelindo Lembar, KUPP Pemenang, BPBD Prov NTB, dan masyarakat setempat.
Kapal MT Kristin merupakan milik PT Hanlyn Jaya Mandiri yang disewa Pertamina guna mengangkut BBM ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ampenan Mataram dan TBBM Sanggaran Bali. Pada saat kejadian, kapal ini mengangkut 5.900 KL Pertalite.
Corporate Secretary Pertamina International Shipping Muh. Aryomekka Firdaus mengatakan, peristiwa kebakaran saat kapal melakukan proses labuh kapal. Terlihat percikan api dari mooring deck bagian depan kapal. Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan penyebab timbulnya api masih diselidiki lebih lanjut.
MT Kristin diawaki sebanyak 17 kru kapal yang berupaya memadamkan api. Namun kobaran api terlanjur membesar. Nakhoda langsung memerintahkan proses evakuasi di mana tiga orang ABK di antaranya terlanjur terjun ke laut. Dalam insiden ini, 14 ABK dinyatakan selamat dan 3 orang meninggal dunia.