Tim SAR dari Indonesia mulai bertugas pada 2 April 2025 dan mencari korban gempa Myanmar. (Dokumentasi Basarnas)
Pelepasan kali ini tidak hanya berisikan Tim INASAR saja, namun juga perwakilan Kemenlu dan TNI total 73 personil. Untuk sementara waktu bertugas selama dua minggu dan bisa menyesuaikan jika masih dibutuhkan. Kepala BNPB mengungkap, bantuan pada Myanmar ini merupakan salah satu yang terbesar.
“Bantuan yang diberikan adalah yang terbesar, TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kemenkes menyiapkan 1 tim kesehatan lengkap dokter spesialis dan umum serta obat-obatan baik dari pemerintah atau swasta. Basarnas kemarin membawa tim gabungan TNI, Polri dan BNPB. Baznas dan beberapa organisasi kemasyarakatan turut membantu dan mendukung tim,” imbuh Suharyanto.
Dengan bantuan yang diberikan, tujuannya meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempabumi.
“Bantuan ini paling tidak, bentuk dukungan indonesia bisa berkontribusi kepada rakyat Myanmar,” pungkasnya.
Pemerintah Indonesia juga telah memberangkatkan Tim Aju dan sejumlah bantuan logistik dan peralatan ke Myanmar dengan menggunakan Hercules TNI AU.
Adapun logistik peralatan yang telah dikirimkan antara lain Bantuan BNPB berupa biskuit protein 1.300 pouch, makanan siap saji 500 paket, pakaian 100 pcs dan selimut 600 pcs. Bantuan Kemenhan ialah tenda pengungsi 20 set, sarong 1.000 pcs dan mie intan 100 dus.
Kemudian Basarnas mengirimkan satu unit truk dan dua unit genset. Sementara itu bantuan logistik dan peralatan yang dikirimkan pada Selasa (1/4) dini hari juga menggunakan Hercules, berisikan Bantuan Basarnas berupa satu unit truk, 3 anjing K9 dan peralatan penyelamatan. Kemudian dari Kemenhan berupa Tenda Pengungsi 17 set serta tim Pengawal Satwa.