Mataram, IDN Times - Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kependudukan, dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Maliki mengungkapkan sebanyak 17.584 kepala keluarga (KK) berpotensi kena dampak kenaikan air laut di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia mengatakan Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan permukaan air laut setinggi 1 sampai 5 meter pada tahun 2100, berdasarkan hasil simulasi dan proyeksi para ahli.
Pemprov NTB bersama Bappenas dan Kemendagri meluncurkan Dashboard Kenaikan Muka Air Laut atau Sea Level Rise (SLR), untuk memperkuat perencanaan pembangunan yang tangguh terhadap perubahan iklim di Mataram, Selasa (21/10/2025). Dashboard SLR dikembangkan berdasarkan analisis yang menunjukkan bahwa lebih dari 17.000 keluarga di NTB berpotensi terdampak jika permukaan laut naik satu meter.
"Di kawasan pesisir, dampaknya dapat mengganggu layanan dasar seperti sekolah dan puskesmas, merusak lahan produktif, menekan sektor perikanan dan pertanian, serta memperburuk kerentanan kelompok miskin, penyandang disabilitas, dan lansia," kata Maliki.