Penonton memadati tribun grandstand K Sirkuit Mandalika pada Minggu (5/10/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan perhelatan MotoGP Mandalika punya dampak sangat nyata bagi perekonomian lokal. Selain itu, okupansi hotel yang merasakan dampak akibat perhelatan MotoGP Mandalika bukan saja di kawasan Mandalika tetapi juga Kota Mataram dan Senggigi Lombok Barat.
"Dan UMKM dulu hanya nampung 60, sekarang 120 UMKM. Jadi ekonomi yang paling atas sampai terbawah semua terdampak oleh MotoGP. Ini momentumnya bagus," ucap Iqbal.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2025 bukan hanya ajang balap motor kelas dunia, melainkan momentum penting dalam mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia ke mata internasional.
"Tahun ini menjadi penyelenggaraan terbaik, ditandai dengan okupansi hotel di kawasan Mandalika yang mencapai 100 persen, serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah flight (penerbangan) karena tingginya peminat,” kata Maya, Minggu (5/10/2025).
Maya mengatakan ajang MotoGP Mandalika 2025 menjadi momentum untuk melihat kekayaan budaya dan kearifan lokal dapat ditampilkan melalui ajang ini. Hal ini memperkuat positioning Mandalika sebagai sportstainment tourism yang memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan masyarakat lokal.
Sebagai bentuk dukungan terhadap tingginya arus kunjungan penonton MotoGP Mandalika 2025, sebanyak lima maskapai menambah 44 penerbangan ekstra (extra flight) menuju Lombok. Lima maskapai itu, antara lain Garuda Indonesia 18 penerbangan, Citilink 10 penerbangan, AirAsia 8 penerbangan, Pelita Air 2 penerbangan, dan Wings Air 6 penerbangan.
"Penambahan frekuensi penerbangan ini menegaskan peran MotoGP sebagai penggerak mobilitas wisatawan sekaligus akselerator pertumbuhan pariwisata NTB," kata dia.
Antusiasme penonton MotoGP Mandalika 2025 juga terlihat dari tingkat okupansi hotel di kawasan The Mandalika yang mencapai 100 persen, bahkan melebihi kapasitas tersedia. Dipaparkan, berdasarkan data Dinas Pariwisata NTB, rata-rata tingkat hunian hotel di Pulau Lombok selama periode penyelenggaraan balapan MotoGP Mandalika mencapai 93 persen.
Dengan rincian, tingkat hunian kamar hotel di Kota Mataram mencapai 90 persen. Sementara di kawasan Mandalika Lombok Tengah mencapai 100 persen. Menurutnya, kondisi ini tidak hanya menegaskan tingginya minat penonton, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Tetapi juga memperlihatkan dampak positif ajang ini terhadap sektor pariwisata NTB secara menyeluruh. Mulai dari peningkatan kinerja industri perhotelan, transportasi, hingga UMKM lokal yang ikut terdorong oleh lonjakan wisatawan.