Foto tim BPBD Bima saat menyalurkan air bersih (Dok/BPBD Bima)
Menurut dia, ribuan orang yang merasakan krisis air tersebut tersebar di Desa Kalampa Kecamatan Woha, Desa Bugis Kecamatan Sape dan Desa Sanolo Kecamatan Bolo. Kondisi terparah terjadi di Desa Kalampa, bahkan penyaluran air dilakukan oleh BPBD hingga 3 kali dalam waktu sepekan.
"Setiap kali dilakukan penyaluran tergantung permintaan masyarakat, kadang 10 ribu liter hingga 75 ribu liter air bersih," jelas dia.
Tingginya permintaan air bersih dari warga setempat karena mereka tidak bisa menikmati mata air yang ada di tengah perkampungan. Sebab, infrastruktur penunjang untuk menarik air mengalami kerusakan dan kini tengah dilakukan pengadaan oleh pemerintah desa (Pemdes) Kalampa.
"Selama ini mereka hanya mengandalkan air yang kami distribusikan untuk kebutuhan sehari-hari. Karena infrastruktur untuk menarik air sudah rusak, dan informasinya alat itu sedang diupayakan oleh pemerintah desa," bebernya.