Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IGMJ 2025 di kawasan The Golo Mori, Manggarai Barat, NTT, Sabtu malam (12/4/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Sekitar 1.000 penonton memadati International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025 di kawasan The Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu malam (12/4/2025).

Penonton sangat antusias menyaksikan penampilan sejumlah artis pada konser musik jazz berskala internasional pertama kali yang diadakan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC).

Direktur Utama ITDC Ari Respati mengungkapkan antusiasme masyarakat menyaksikan IGMJ 2025 cukup tinggi. Sekitar 85 persen tiket IGMJ dibeli oleh masyarakat NTB. "Jumlah penonton tadi sekitar 800 orang tapi dengan panitia sekitar 1.000 orang," sebut Ari.

1. Penonton luar daerah banyak tak kebagian tiket

Penonton memadati area rooftop Golo Mori Convention Center yang menjadi venue IGMJ 2025. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ari mengungkapkan banyak masyarakat dari luar NTT seperti Jakarta, Surabaya, Bali dan Makassar yang tidak kebagian membeli tiket. Mengingat kapasitas venue hanya menampung sebanyak 1.000 penonton, sehingga tiket yang dijual juga terbatas.

"Kita juga cukup kaget, kawan-kawan yang ada di Jakarta, Surabaya, Bali dan Makassar pingin sekali menonton. Cuma karena keterbatasan kapasitas, sudah habis," ungkapnya.

IGMJ 2025 menghadirkan deretan musisi ternama seperti Sheila Majid, Tohpati Orchestra, Andien, dan Maliq & D’Essentials. Mereka tampil berdampingan dengan musisi lokal berbakat asal NTT seperti Tate Kind Art dan Gema Nusa Project.

Perpaduan ini menjanjikan sebuah pengalaman musikal yang tak hanya berkelas, tetapi juga menyatu secara harmonis dengan keindahan lanskap alam Golo Mori. IGMJ 2025 dimulai sejak sore hari, sehingga para penonton menyaksikan konser musik jazz sambil menikmati sunset.

"Tapi sekali lagi kita tak mengejar number of visitor karena ini pertama kali. Yang kita inginkan kualitas, kita berharap penonton juga merasa nyaman, aman dengan kapasitas tempat yang terbatas," jelas Ari.

2. IGMJ bakal dijadikan event tahunan

Menyaksikan festival musik jazz sambil menikmati sunset di kawasan The Golo Mori. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ari menjelaskan ITDC dalam menciptakan sebuah destinasi kawasan pariwisata, terlebih dahulu memahami tentang budaya dan keinginan dari masyarakat sekitar. Dia mengungkapkan, ITDC melakukan riset sekitar dua tahun lalu untuk mengadakan event IGMJ.

"Kami melakukan pendekatan, komunikasi dengan banyak sekali elemen masyarakat Manggarai Barat NTT. Mereka menginginkan, mereka punya budaya, kegemarannya soal musik dieksplor lebih dalam. Tanpa berpanjang kata bisa dibuktikan bahwa hampir 85 persen tiket terjual oleh masyarakat NTT," bebernya.

Hal ini menunjukkan bahwa antusias masyarakat cukup tinggi. Bahkan pada akhir konser musik jazz yang diadakan pertama kali itu, Ati mengaku menerima lebih dari 10-20 orang penonton, yang berharap kegiatan IGMJ terus dilakukan setiap tahun.

"Jadi saya berharap bahwa Golo Mori Jazz ini suatu hari bisa dijadikan suatu pusaran ekonomi baru di NTT. Dan kita sudah buktikan tahun ini. Kita tidak akan berhenti pada Golo Mori Jazz, kita akan mempersiapkan ide-ide yang lain," ujarnya.

IGMJ 2025 juga menjadi wujud nyata dari komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan. Seluruh aspek pelaksanaan festival dirancang dengan menerapkan prinsip eco green, mulai dari pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, penggunaan material daur ulang, penyediaan refill station untuk air minum, hingga instalasi seni berbasis reuse.

Pendekatan ini, kata Ari, tidak hanya menciptakan pengalaman yang berkesan, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan sekitar. "Ini sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Kondisinya bersih dan tertib. Sebagai agent of development dari pemerintah saya rasa kita akan semangat kalau budaya sudah mendukung seperti ini," tambahnya.

3. Pemantik bagi investor

Kawasan The Golo Mori Manggarai Barat, NTT. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ari yakin kesuksesan IGMJ 2025 akan menjadi pemantik bagi investor untuk membangun sarana akomodasi pariwisata di kawasan The Golo Mori. Dia menyebut sudah banyak investor yang berminat berinvestasi di kawasan The Golo Mori.

Namun akibat situasi ekonomi global yang tidak menentu, investor masih wait and see. Luas kawasan The Golo Mori yang dikelola ITDC sebesar 20 hektare.

"Luas lahan kita yang hanya boleh dibangun 30 persen. Jadi 70 persen seperti bukit-bukit ini saja. Itu estate regulation di Golo Mori. Jadi kita harus seleksi dengan baik investor yang akan membangun di lahan 30 persen. Jangan sampai merusak lingkungan," tandasnya.

Dia menjelaskan kesuksesan penyelenggaraan International Golo Mori Jazz 2025 tidak terlepas dari sinergi antar BUMN yang saling mendukung dalam mewujudkan pengalaman festival berkelas dunia di Timur Indonesia.

InJourney, selaku holding aviasi pariwisata dan pendukung utama penyelenggaraan acara ini, menggandeng berbagai entitas BUMN dalam kolaborasi strategis yang memperkuat seluruh aspek pelaksanaan festival.

Salah satunya adalah kemitraan dengan BNI sebagai mitra perbankan resmi yang mendukung implementasi transaksi digital serta program inklusi finansial selama festival berlangsung. Dukungan juga datang dari Pelita Air, yang menyediakan aksesibilitas udara langsung menuju Labuan Bajo, sehingga memudahkan mobilitas pengunjung.

Sementara itu, Telkom dan Telkomsel memastikan ketersediaan infrastruktur digital dan konektivitas yang optimal selama event berlangsung, sehingga seluruh pengunjung dapat menikmati pengalaman tanpa batas, baik secara langsung maupun digital.

Editorial Team