Komplain Pemukulan Anak, Ibu Muda Ini Malah Dianiaya di Sekolah 

Oknum guru bantah pukul siswa

Bima, IDN Times - Seorang ibu rumah tangga (IRT) mengaku mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari oknum guru di SDN Ragi Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (26/8/2023). Ibu muda bernama Sarfiah mengklaim didorong dan kepala anaknya dipukul dua kali oleh oknum guru perempuan inisial N. 

Saat itu, ia hanya komplain atas pengakuan anaknya yang menangis karena kepalanya dipukul oleh oknum guru bersangkutan pula. 

"Saat berikan bantahan, N juga kembali memukul kepala anak saya dua kali lalu kemudian mendorongnya. Saya juga ikut didorong oleh si guru itu," katanya kepada IDN Times, Minggu (27/8/2023). 

1. Kronologis keributan di antara orangtua murid dengan guru

Komplain Pemukulan Anak, Ibu Muda Ini Malah Dianiaya di Sekolah Foto Sarfiah, ibu dari anak yang dipukul guru (Dok/Istimewa)

Peristiwa tersebut bermula saat Sarfiah mengaku didatangi anaknya yang pulang lebih cepat sambil menangis pada pukul 09.00 Wita. Ia mengadukan oknum guru inisial N yang memukul kepalanya hanya terkait persoalan buku pelajaran sekolah. 

Oknum guru bersangkutan, kata Sarfiah, kesal dengan anaknya yang membatalkan pembelian buku pelajaran di kelasnya. Sebelumnya, anaknya memang tercatat sebagai salah satu siswa yang akan membeli buku hingga kemudian dibatalkan. 

"Awalnya anak saya tercatat namanya untuk beli buku, namun gak jadi. Oleh oknum ibu guru inisial N gak terima, lalu memukul kepala anak saya," ungkapnya. 

Baca Juga: Pria ini Kabur Saat Tiba di Halaman Rutan Bima, Kini Berstatus DPO!

2. Guru sebut wajar siswa dipukul jika bersalah

Komplain Pemukulan Anak, Ibu Muda Ini Malah Dianiaya di Sekolah moeslim-share.blogspot.com

Sarfiah yang terlanjur kesal lantas mendatangi Kepala Sekolah SDN Ragi guna melaporkan perlakuan oknum guru ini. Ia meminta pihak sekolah agar tidak berperilaku kasar pada para anak didiknya ini. 

Di tengah-tengah proses pelaporan ini, Sarfiah menyebutkan, oknum guru pelaku pemukulan tersebut mendadak muncul sambil mengamuk. Dia dengan nada keras membantah tidak pernah memukul siswa di dalam sekolah.

Hingga kemudian, oknum guru ini kembali memukul kepala anaknya serta mendorong keluar mereka dari ruangan kepala sekolah. 

Ironisnya lagi, para guru SDN Ragi lainnya tidak ada yang berusaha menenangkan suasana keributan ini. Sarfiah mengaku dicaci maki dengan mengatainya sebagai perempuan perebut suami orang. 

Mereka lalu mengklaim wajar bagi guru untuk memukul siswa saat yang bersangkutan melakukan kesalahan di lingkungan sekolah.

3. Diusir dari sekolah bersama anaknya

Komplain Pemukulan Anak, Ibu Muda Ini Malah Dianiaya di Sekolah Ilustrasi pengeroyokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Para guru SDN Ragi lantas beramai-ramai mengusir mereka agar keluar dari lingkungan sekolah. Anaknya pun diminta tidak lagi melanjutkan pendidikan di sekolah ini. 

"Saya yang tak kuat lagi mendengar cacian mereka, lalu keluar dari lingkungan sekolah. Saat itu saya diantar kepsek hingga ke depan gerbang sekolah," bebernya.

Sarfiah mengaku kecewa dengan sikap sejumlah oknum guru setempat yang membenarkan tindakan kekerasan fisik di dalam sekolah. Termasuk mengusirnya saat datang klarifikasi ke sekolah atas tindakan kekerasan oleh oknum guru.

"Kasus ini sudah saya laporkan ke kantor desa. Bahkan nanti akan saya laporkan juga ke kantor polisi," tandasnya.

Baca Juga: Siaran Bahasa Daerah RRI Bima yang Pendengar hingga Luar Negeri

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya