Umat Hindu di Lombok Gelar Upacara Mulang Pekelem di Gunung Rinjani

Umat Hindu berdoa agar COVID-19 segera hilang dari Lombok

Lombok Utara, IDN Times - Ratusan umat Hindu di Pulau Lombok melaksanakan upacara yadnya Mulang Pekelem di Danau Segara Anak Gunung Rinjani. 

Mereka berangkat dari Pura Jagatnatha Mayura Cakranegara, pada Sabtu (16/10/2021), menuju pendakian Jalur Torean di Pegadungan, Dusun Senange, Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara menuju Gua Susu dan Danau Segara Anak Gunung Rinjani.

Baca Juga: Viral Kisah Pemuda Jalan Kaki dari Ciputat ke Gunung Rinjani

1. Untuk mengusir roh jahat di Gumi Sasak

Umat Hindu di Lombok Gelar Upacara Mulang Pekelem di Gunung RinjaniProsesi acara Mulang Pekelem di Gunung Rinjani/dok. Humas Balai TNGR

Kepala Seksi Wilayah I Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Teguh Rianto mengatakan, upacara yadnya Mulang Pekelem di Gunung Rinjani mulai berlangsung sejak 18-20 Oktober 2021.

"Semua jemaah berangkat dari Mataram menuju pintu masuk Jalur Torean Kecamatan Bayan Lombok Utara, mulai tanggal 16 Oktober 2021," kata Teguh kepada IDN Times, Kamis (21/10/2021).

Ritual Mulang Pekelem umat Hindu biasa digelar setiap tahun, kali ini dimulai sejak tanggal 16 Oktober 2021. Umat Hindu memulai upacara yadnya Mulang Pekelem dari Gua Susu dan malam puncak di Danau Segara Anak Gunung Rinjani.

Seluruh umat Hindu tersebut berasal dari Pura Kecamatan Narmada dan Batulayar Lombok Barat, Kecamatan Cakranegara dan Pagesangan Kota Mataram, dan dari Pura di Kecamatan Pemenang Lombok Utara.

Acara ritual Mulang Pekelem merupakan refleksi dari konsep Tri Hita Karana, merupakan pengorbanan atau upacara suci agar alam Gumi (Bumi) Sasak bersih dari kekuatan roh jahat.

Sehingga, kata Teguh, manusia dan alam dapat hidup secara harmonis dan saling menjaga.

2. Tercatat 203 orang yang ikut upacara, mereka juga bermalam di Gua Susu

Umat Hindu di Lombok Gelar Upacara Mulang Pekelem di Gunung RinjaniAnggota Tim SAR Mataram lakukan pengamanan ritual Mulang Pekelem di Gunung Rinjani/dok. Humas Balai TNGR

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kata Teguh, menerjunkan 16 anggota tim untuk mengawal jalannya upacara, baik untuk mengawasi protokol kesehatan, keamanan dan kebersihan di Gunung Rinjani.

"Memang di sana ada 16 orang, 10 porter dan 6 petugas dari Balai TNGR untuk menjaga prokes dan kebersihan saat prosesi acara berlangsung," kata Teguh.

Berdasarkan informasi terakhir, jumlah umat Hindu yang ikut acara Mulang Pekelem tercatat 203 orang. Pada 18 Oktober, semuanya bermalam di Gua Susu.

"Dari Simaksi, semua jemaah nginap dulu di Gua Susu. Baru kemudian naik ke Segara Anak Gunung Rinjani," katanya.

Kantor SAR Mataram juga turut menerjunkan tim rescue untuk melaksanakan siaga SAR khusus, sejak 16 sampai  20 Oktober 2021.

"Para personel juga dilengkapi perlengkapan keselamatan, seperti peralatan mountaineering dan alat proteksi diri," kata Teguh.

"Tujuannya (siaga SAR khusus) memberi rasa aman, nyaman, dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan," imbuh Teguh.

3. Upacara sesembahan sesajen terpusat di Danau Segara Anak

Umat Hindu di Lombok Gelar Upacara Mulang Pekelem di Gunung RinjaniRitual Mulang Pekelem di Gua Susu Gunung Rinjani Lombok/dok. Humas Balai TNGR

Usai bermalam di Gua Susu di bawah Danau Segara Anak, selanjutnya seluruh jemaah bermalam di Danau Segara Anak Gunung Rinjani untuk melakukan upacara terakhir Masupati Pakelem.

Dari pantauan kamera CCTV milik Balai TNGR, acara Masupati Pakelem dilakukan pada Rabu (20/10/2021) pukul 03.00 WITA.

Masupati Pakelem, kata Teguh, merupakan acara sesembahan sesajen seluruh jemaah yang terpusat di Danau Segara Anak.

"Jadi jemaah melakukan sesembahan di Danau. Persembahannya pakai peliharaan angsa, seperti ayam dan bebek. Kalau dulu pakai sapi atau kerbau," kata Teguh.

Informasi yang didapat Balai TNGR, seluruh jemaah memilih menggunakan angsa sebagai sesajen di Danau Segara Anak karena minimnya jumlah petugas dan panitia yang akan membawa sesajen sembahyangan.

4. Berdoa agar pandemi COVID-19 hilang

Umat Hindu di Lombok Gelar Upacara Mulang Pekelem di Gunung RinjaniTradisi Mulang Pekelem di Gunung Rinjani/dok. Humas Balai TNGR

Pada upacara yadnya Mulang Pekelem tahun 2021 ini, kata Teguh, seluruh umat Hindu dari tiga wilayah yakni kabupaten Lombok Utara Lombok Barat, dan Kota Mataram berdoa untuk kesembuhan Gumi Sasak.

Ritual Mulang Pekelem biasanya dilakukan untuk meminta hujan atau kesuburan tanah Gumi Sasak. 

"Jadi upacara ini memang dilakukan untuk kesuburan dan menghindari kekeringan di Gumi Sasak Pulau Lombok," jelasnya.

Pada puncak acara yang jatuh pada 20 Oktober 2021 tepat pukul 03.00 WITA, seluruh peserta melakukan upacara Mecaru, Mepamit, dan sembahyang bersama di Danau Segara Anak Gunung Rinjani.

"Jadi upacara ini sekaligus meminta hujan turun. Para jemaah juga berdoa agar wabah Pandemi COVID-19 ini segera hilang dari Gumi Sasak," ujar Teguh.

Baca Juga: Gubernur Resmikan Jalur Pendakian Tetebatu Gunung Rinjani

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya