Terumbu Karang di Area Wisata Bahari Lombok Rusak karena Kapal Kandas

KMP Permata Lestari II kandas di area Gili Lampu

Lombok Timur, IDN Times – Puluhan jenis terumbu karang di perairan Selat Alas, tepatnya di kawasan wisata bahari Gili Lampu wilayah Kabupaten Lombok Timur, NTB, rusak parah.

Rusaknya terumbu karang tersebut akibat kandasnya kapal KMP Permata Lestari II, yang berangkat dari Pelabuhan Penyeberangan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat menuju Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur.

Baca Juga: Mesin Mati, KMP Wicitra Dharma Kandas di Perairan Sumbawa Barat

1. Terumbu karang rusak karena dihantam baling-baling kapal

Terumbu Karang di Area Wisata Bahari Lombok Rusak karena Kapal KandasKarang rusak akibat baling baling kapal/dok. BPSPL Denpasar

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Kementerian Kelautan dan Perikanan Permana Yudiarso mengatakan, terumbu karang dihantam kapal tepat di koordinat 116.753055° BT dan 8.446920° LS.

“Kami sudah cek bersama perwakilan Pokmaswas Petrando dan Komunitas Penyelam NTB melakukan lapangan lebih lanjut,” kata Permana saat dihubungi IDN Times, Selasa (19/10/2021).

Permana menjelaskan, usai tim melakukan pengambilan foto udara menggunakan drone untuk mendokumentasikan melalui udara,  penyelaman SCUBA menemukan terumbu karang rusak karena hantaman baling-baling kapal.

2. Terumbu karang yang rusak seluas lapangan bola

Terumbu Karang di Area Wisata Bahari Lombok Rusak karena Kapal KandasTerumbu karang rusak seluas 50 meter/dok. BPSPL Denpasar

KMP Permata Lestari II, jelas Permana, kandas pada 5 Oktober 2021 lalu tepat di atas tubir, di lokasi peralihan antara laut dangkal dan dalam. Di lokasi itu terdapat banyak terumbu karang hidup.

“Kami temukan terumbu karang yang patah, pecah, dan berantakan. Sebagian besar bertipe karang cabang (hard coral branching) dan sebagian karang massif,” jelas Permana.

Luas area pecahan atau patahan karang segar kurang lebih 38 meter x 50 meter atau kurang lebih seluas lapangan bola.       

“Kami juga temukan lapisan badan kapal yang tersebar di sekitar pecahan dan patahan karang,” kata Permana.

Usai melakukan pengamatan pada 8 Oktober 2021 lalu bersama Pokmaswas Petrando dan Komunitas Penyelam NTB, serta BPSPL Denpasar, pihaknya jelas Permana, menemukan pada ujung baling-baling kapal dan pelindungnya dalam kondisi bengkok.

3.Tidak ditemukan rambu-rambu navigasi pelayaran di sekitar lokasi kapal kandas

Terumbu Karang di Area Wisata Bahari Lombok Rusak karena Kapal KandasBaling baling kapal KMP Permata Lestari II bengkok/dok. BPSPL Denpasar

Selanjutnya, usai menemukan banyak terumbu karang rusak parah akibat kapal kandas, BPSPL Denpasar mengirim rekomendasi ke pihak Pelabuhan Kayangan untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak.

Dari hasil pemantauan di lokasi kapal kandas, lanjut Permana, BPSPL Denpasar tidak menemukan rambu-rambu navigasi pelayaran di sekitar lokasi kapal kandas.

“Kami sudah koordinasi dengan Satwas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pelabuhan Kayangan untuk memasang rambu navigasi di lokasi kapal kandas,” katanya.

Baca Juga: Diduga Alami Kebocoran, Wings Air Tujuan Bima Putar Balik ke Lombok

4. Kerap terjadi kapal kandas di lokasi kejadian

Terumbu Karang di Area Wisata Bahari Lombok Rusak karena Kapal KandasKapal kandas di Gili Lampu rusak Terumbu Karang/dok. BPSPL Denpasar

Usai berkoodinasi dengan pegawai Satwas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pelabuhan Kayangan, kata Permana, bahwa benar di lokasi kapal kandas dan sekitarnya memang sering terjadi kecelakaan serupa (kandas kapal).

“Dari informasi yang kami dapat, memang di lokasi sering terjadi kasus serupa namun tidak memiliki data detailnya,” kata Permana.

Dari hasil koordinasi bersama Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII, disebutkan penyebab kapal kandas karena gelombang tinggi dan angin kencang.

“Benar bahwa terjadi kapal kandas di Gili Kapal pada tanggal 4 Oktober 2021,” kata Permana.

Hingga saat ini, BPSPL Denpasar meminta pihak Pelabuhan dan Satwas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak.

Selain itu, BPSPL Denpasar juga meminta pihak pelabuhan membangun alat navigasi di lokasi kandasnya kapal KMP Permata Lestari.

“Kami minta agar pihak pelabuhan dan PSDKP untuk segera membangun navigasi. Kami tidak melihat rambu apa pun di sana,” katanya.

Kecelakaan kapal yang menabrak karang akan sangat merugikan. Selain sumber daya terumbu karang rusak, juga mengganggu kegiatan perikanan dan pariwisata bahari di sekitar lokasi.

“Lokasi kapal kandas masuk dalam kawasan wisata bahari Gili Lampu yang terdiri dari Gili Petagan, Gili Bidara, dan Gili Kondo, serta Gosong Gili Kapal,” jelas Permana.

Kawasan ini juga berdampingan dengan Kawasan Konservasi Perairan, Taman Wisata Perairan Gili Sulat Lawang, Lombok Timur.

“Oleh karena itu, rehabilitasi karang harus segera dilakukan sesuai mekanisme perundangan yang berlaku, dan bagi yang melanggar dikenakan sanksi sesuai ketentuan,” tegasnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya