Lombok Timur, IDN Times – Program bantuan modal usaha untuk UMKM yang telah diluncurkan oleh Bupati Lombok Timur (Lotim), Haerul Warisin pada Senin (24/11/25) lalu, mendapatkan banyak protes dari warga. Bantuan program tersebut dikatakan tidak tepat sasaran, sebab banyak penerima manfaat tidak memiliki usaha, dan justru berstatus sebagai pegawai dan perangkat desa.
Kondisi ini memicu kecurigaan publik terhadap transparansi pemerintah daerah dalam menentukan penerima manfaat. Sebab ditemukan ada pihak yang layak dapat tapi justru tidak terakomodasi. Menanggapi hal ini, Bupati Lotim, Haerul Warisin mengatakan bahwa dirinya tidak ada campur tangan dalam proses pendataan.
