Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251111-WA0054.jpg
Kantor PT GNE. (dok. GNE)

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB memberikan penyertaan modal kepada PT Gerbang NTB Emas (GNE) sebesar Rp8 miliar pada APBD Perubahan 2025. PT GNE merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov NTB yang sedang "sakit".

Dalam beberapa tahun terakhir, PT GNE terlilit utang pajak hingga mencapai Rp5,4 miliar. "Kita memberikan penyertaan modal di APBD Perubahan Rp8 miliar. Itu Rp5,4 miliar untuk menyelesaikan utang pajak," kata Penjabat Sekda NTB Lalu Moh. Faozal dikonfirmasi Selasa (11/11/2025).

1. Sebesar Rp2,6 miliar digunakan untuk recovery bisnis

Penjabat Sekda NTB Lalu Moh. Faozal. (dok. Istimewa)

Faozal menjelaskan sisa penyertaan modal sebesar Rp2,6 miliar akan digunakan untuk recovery bisnis PT GNE. Dia mengatakan PT GNE sudah punya roadmap untuk melakukan penyehatan.

Dengan penyertaan modal sebesar Rp8 miliar, diharapkan PT GNE kembali menjadi BUMD yang sehat. Faozal menambahkan, Pemprov NTB sebagai pemegang saham mendorong segera dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Nanti mudah-mudahan tanggal 17 Desember, semua kepengurusan GNE sudah final atau sebelum akhir tahun," kata dia.

2. Rombak total jajaran direksi dan komisaris PT GNE

Logo PT GNE. (dok. GNE)

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB itu mengungkapkan akan segera dilakukan perombakan jajaran direksi dan komisaris PT GNE. Pihaknya menargetkan pengurus baru PT GNE sudah ada sebelum akhir tahun 2025.

"Mulai sekarang kita akan tata. Perombakan total direksi dan komisaris nanti di RUPS. Direksi dan komisaris sudah ada sebelum akhir tahun. Kita akan dorong untuk segera dilakukan RUPS," tambahnya.

3. Fokus pada bisnis usaha beton

Poster penjualan tiket WSBK di depan kantor PT. GNE. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam roadmap yang telah disusun untuk penyehatan BUMD itu, usaha PT GNE akan difokuskan untuk bisnis beton. Karena itu usaha yang menguntungkan bagi PT GNE. Sementara usaha lainnya diminta untuk tidak dilakukan.

Sebelumnya, PT GNE juga bergerak dalam bidang perdagangan, usaha cuci mobil hingga kerjasama pengelolaan air minum di kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) Lombok Utara. Usaha bisnis kerja sama pengelolaan air bersih di Gili Tramena malah ditemukan tindak pidana korupsi yang saat ini ditangani Kejaksaan Tinggi NTB.

"Saya melihatnya kalau sekarang ini yang paling visibel adalah bisnis beton. Karena itu yang menguntungkan, tidak usah bisnis yang lain dulu. Sekarang yang paling sehat dipilih bisnisnya, nanti di RUPS kita tentukan. Mana yang wilayah bisnis yang dimungkinkan untuk GNE," tandas Faozal.

Editorial Team