Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Antrean pengisian BBM di salah satu SPBU di Kota Mataram.
Antrean pengisian BBM di salah satu SPBU di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Beberapa hari terakhir, masyarakat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluhkan kesulitan memperoleh BBM jenis Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Merespons hal tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan kendala utama distribusi saat ini disebabkan oleh cuaca dari kapal pengangkut BBM ke supply point Lombok di Terminal BBM Ampenan, Kota Mataram.

Sebagai mitigasi, saat ini Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melaksanakan alih suplai ke Terminal BBM Badas Sumbawa dan Terminal BBM Manggis Bali yang mana sebelumnya supply point berasal dari Terminal BBM Ampenan. "Dengan adanya alternatif ini semoga keadaan semakin membaik menuju distribusi normal," kata Ahad di Mataram, Rabu (12/11/2025).

1. Alih suplai dari Terminal BBM terdekat

Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ahad menjelaskan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus berkomitmen terkait kelancaran distribusi energi ke seluruh pelosok negeri. Segala upaya proaktif dan mitigasi dilaksanakan agar kebutuhan energi masyarakat terpenuhi.

Hal ini salah satunya terlihat dari mitigasi kendala distribusi di Pulau Lombok. Dikatakan, Pertamina Patra Niaga melaksanakan alih suplai dari Terminal BBM terdekat dan memastikan suplai BBM ke SPBU dengan prioritas pengiriman dalam rangka mewujudkan kelancaran distribusi BBM di Pulau Lombok.

2. Alih suplai 320 KL Pertamax

Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series. Penyesuaian harga ini berlaku mulai 29 Maret 2025. (Dok. Pertamina)

Dia mengungkapkan pada minggu ini, mulai Rabu (12/11/2026) hingga Sabtu (15/11/2025) dilaksanakan alih suplai dengan total lebih kurang 320 KL Pertamax. Untuk kapal pengangkut BBM sendiri akan proses sandar dengan estimasi pada Minggu (16/11/2025), pekan ini.

"Selain itu, di sisi teknis lapangan, Terminal BBM beroperasi 24 jam untuk menjamin pasokan di Pulau Lombok dan sekitarnya aman," jelas Ahad.

Ahad mengharapkan masyarakat membeli BBM secara bijak sesuai kebutuhan. Pertamina Patra Niaga mengimbau kepada masyarakat yang menemukan pelanggaran dan ketidaknyamanan di SPBU dapat memberikan informasi ke Pertamina Contact Center 135.

3. Pertamax langka sejak pekan ini

PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak ada pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax (dok. Pertamina)

Sebelumnya, salah seorang masyarakat, Budi Ratnasari mengeluhkan kelangkaan BBM jenis Pertamax sejak awal pekan ini. Perempuan asal Pringgabaya, Lombok Timur yang bekerja di Kota Mataram itu, mengatakan tidak ada Pertamax di SPBU sepanjang jalan nasional dari Lombok Timur ke Kota Mataram.

Namun, dia dapat BBM jenis Pertamax di pedagang eceran seharga Rp15.000 per liter. Untuk sementara, dia beralih menggunakan BBM jenis Pertalite. Ratna berharap pasokan Pertamax kembali normal di Pulau Lombok. Dia mengaku sudah terbiasa menggunakan BBM jenis Pertamax karena lebih irit dibandingkan Pertalite.

Editorial Team