Penumpang naik kepal penyeberangan di Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pada Rabu (9/7/2025), Pemprov Jatim menggelar misi dagang ke NTB di Mataram. Transaksi final misi dagang Jatim dan NTB menembus angka Rp1,068 triliun. Transaksi dagang antara pengusaha Jatim dan NTB meningkat sangat signifikan dibanding misi dagang yang sebelumnya digelar tahun 2023 dengan transaksi sebesar Rp251,39 miliar.
Bahkan angka ini merupakan transaksi misi dagang tertinggi sepanjang tahun 2025 mengungguli transaksi misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim di Kalimantan Timur pada Mei lalu yang mencapai Rp1,053 triliun. Misi Dagang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Misi dagang akan membuka peluang baru yang lebih luas bagi dunia usaha serta investasi di Jawa Timur maupun NTB. Transaksi yang tercatat mencapai Rp 1,068 triliun dengan rincian Jatim menjual Rp764,912 miliar dan Jatim membeli Rp153,896 miliar. Selain itu, Jatim berinvestasi senilai Rp 150 miliar.
Menurutnya, hasil transaksi pada misi dagang hari ini bisa tembus Rp 1,068 triliun dan di atas target, karena embrio bisnis Jatim dan NTB sudah terbentuk. Misi Dagang di NTB dihadiri 200 pelaku usaha dari kedua provinsi, terdiri dari 80 pelaku usaha dari Provinsi Jawa Timur dan 120 pelaku usaha dari Provinsi NTB.
Dari hasil transaksi, Jatim menjual produk hasil pakan ikan dan udang, rokok, kopi, cabe, daging ayam beku, daging bebek, ayam kampung, produk batik , fashion dan bumbu dapur organik. Sebaliknya Jatim membeli yellow Fin tuna, tembakau, jagung, hasil perikanan, dan kulit kambing mentah garaman, bibit bawang merah, dan sapi hidup.