Pengawas Koperasi Merah Putih Syariah Desa Berinding Kecamatan Kopang Lombok Tengah, Faisal Haris. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pengawas Koperasi Merah Putih Syariah Desa Berinding, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Faisal Haris mengatakan kopdes yang diluncurkan secara serentak pada 21 Juli lalu, hingga saat ini belum beroperasi karena kesulitan permodalan. Faisal menyebutkan pengurus Koperasi Merah Putih Syariah Desa Berinding sebanyak empat orang dan tiga pengawas.
Koperasi itu bergerak dalam usaha sembako. Namun, sampai saat ini belum bisa beroperasi lantaran menunggu suntikan modal. Pemerintah sebelumnya telah menjanjikan Koperasi Merah Putih dapat mengajukan pinjaman untuk modal di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), tetapi belum ada kejelasan hingga saat ini.
"Sampai saat ini kita menunggu kucuran dana untuk modal supaya bisa berjalan. Sejak diluncurkan, sekarang masih stagnan, belum beroperasi. Koperasi Merah Putih ini hanya disegerakan terbentuk saja tapi setelah itu tidak jelas selanjutnya," tutur Faisal.
Saat pembentukan Koperasi Merah Putih, memang ada kesepakatan untuk mengeluarkan iuran wajib dari para anggota. Tetapi belum ada anggota yang mengeluarkan iuran wajib. Praktis, koperasi merah putih yang dibentuk belum ada kantornya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Masyhuri mengatakan pada Desember mendatang, ditargetkan sebanyak 116 Koperasi Merah Putih sudah beroperasi di NTB yang diintegrasikan dengan program prioritas Pemprov NTB yaitu Desa Berdaya. Program Desa Berdaya mengintervensi 116 desa termiskin di NTB agar masyarakatnya cepat keluar dari kemiskinan.
Kemudian, seluruh Koperasi Merah Putih sebanyak 1.166 unit di NTB ditargetkan sudah beroperasi pada 2026. "Pada Desember, kita bergerak pada 116 desa berdaya. Tahun 2026, kita gerus semua Koperasi Merah Putih, karena sudah ada contohnya," ujar Masyhuri.
Meskipun Koperasi Merah Putih belum mendapatkan pinjaman modal dari perbankan, namun ada yang sudah punya modal awal Rp5 juta, Rp30 juta sampai Rp60 juta. Modal awal itu berasal dari simpanan pokok anggota, tetapi dia mengakui belum semua koperasi merah putih punya modal awal. Dengan modal awal yang berasal dari simpanan pokok para anggota, Koperasi Merah Putih sudah bisa menjalankan usahanya.