Ilustrasi agen BRILink. (Dok. BRI)
Untuk memastikan penyaluran KUR berjalan efektif, BRI Selong berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Koperasi dan UMKM, Rumah BUMN dan Pegadaian. Kerja sama ini bertujuan mempercepat proses verifikasi dan pencairan KUR bagi UMKM yang membutuhkan modal usaha.
“Selain melakukan sosialisasi ke desa-desa, kita juga melakukan kolaborasi dengan instansi-instansi tertentu,” kata Dito.
Sinergi ini dinilai sangat penting agar pelaku usaha tidak hanya mendapatkan akses permodalan, tetapi juga pendampingan yang tepat guna meningkatkan bisnis mereka. Melalui inovasi dan pendampingan yang intensif, diharapkan semakin banyak UMKM di Lombok Timur yang bisa berkembang dan naik kelas.
Salah satu penerima KUR dari Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya adalah Febrio Irawan. Ia mengajukan KUR melalui BRI Unit Kantor Cabang Pembantu (KCP) Khayangan di desa itu.
“Saya sudah dua kali mengajukan. Pertama itu saya mengajukan Rp15 juta dan sudah lunas. Kemudian tahun 2023 saya mengajukan Rp50 juta,” ujar Febrio.
Febrio yang memiliki usaha pada bidang kerajinan itu merasa sangat terbantu dengan adanya KUR. Ia bisa meminjam tanpa jaminan dan kini pinjaman itu digunakan untuk memperbesar usahanya.
“Saya bisa membeli bahan lebih banyak dan bisa membuat lebih banyak tas kerajinan dari bahan itu. KUR ini saya gunakan untuk menambah produksi, karena permintaan dari pelanggan cukup tinggi,” ujarnya.
Dana KUR yang didapatkan oleh Febrio Irawan saat ini masih aktif dan dibayar setiap bulan. Cicilannya akan lunas pada tahun 2026 mendatang. Ia berharap usahanya berjalan lancar agar bisa melunasi pinjamannya. Sementara keuntungannya dapat diputar kembali untuk menambah modal yang sudah ada.